Optimistis Capai Target Zero New Stunting

KOMPAK: Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Indramayu menggelar rapat evaluasi stunting di Kabupaten Indramayu.-istimewa-radar indramayu

INDRAMAYU- Sekretaris Daerah (Sekda) Indramayu Ir Aep Surahman menegaskan, penanganan stunting harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari tahap pra-nikah hingga pembinaan anak setelah kelahiran.

Demikian disampaikan Sekda Ir Aep Surahman saat memimpin Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tahun 2024, baru-baru ini.

Untuk itu, Aep yang juga menjabat sebagai ketua TPPS itu menekankan pentingnya pendataan yang akurat untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam mengidentifikasi anak yang terindikasi stunting. 

Diakuinya, prevalensi stunting di Indramayu saat ini masih berada di angka 18,4%, lebih tinggi dari target nasional 14%. 

BACA JUGA:Sambut Momen Bersejarah

Meski angka ini menurun dari 29,1% pada 2019, masih dibutuhkan upaya lebih keras untuk mencapai target yang ditetapkan.

“Pemerintah juga menginstruksikan agar seluruh kecamatan di Indramayu melaksanakan program pemberian makanan tambahan (PMT) dengan lebih efektif untuk anak-anak yang terindikasi stunting,” kata Aep. 

Program ini, lanjutnya, merupakan bagian dari upaya mencetak generasi yang sehat, cerdas, dan bebas stunting menuju Indonesia Emas 2045.

Sedangkan, Wakil Ketua TPPS, Iin Indrayati, menambahkan bahwa terdapat 2.238 anak di Indramayu yang terindikasi stunting. Menurutnya, upaya penurunan stunting belum optimal meskipun daerah ini memiliki kekayaan lokal. Pemberian makanan tambahan sering kali tidak tepat sasaran, sehingga dibutuhkan langkah-langkah yang lebih fokus untuk memperbaiki situasi ini.

BACA JUGA:KONI: Ketua DPRD Kota Cirebon Arogan

“Kami mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil dalam percepatan penurunan stunting. Kita optimis target zero new stunting dapat tercapai jika semua pihak bekerja dengan tepat,” tutupnya. (oni)

Tag
Share