BPBD Kuningan : Potensi Ancaman Longsor Susulan Perlu Segera Ditangani
Tembok penahan tanah di SMPN 1 Cilebak longsor menimpa teras sekolah. Longsor juga melanda sejumlah desa di Kabupaten Kuningan. -dokumen -tangkapan layar
"Kami telah melakukan upaya penanganan darurat dengan membersihkan material longsoran bersama masyarakat. Namun, diperlukan material bangunan untuk membangun kembali tebing irigasi yang longsor agar aktivitas pertanian dapat segera kembali normal,” ungkapnya.
BACA JUGA:Tim Paslon Karna Sobahi-Koko Suyoko Laporkan Pelanggaran Kampanye
Lalu di Desa Jalatrang, tebing bahu jalan yang menghubungkan Desa Jalatrang dan Desa Cilebak longsor, mengakibatkan jalan desa berpotensi terseret longsor susulan.
Selain itu, rumah milik Warnah (70) terancam longsor dengan TPT jalan lingkungan yang runtuh sepanjang 15 meter.
"Untuk mengantisipasi longsor susulan, kami bersama aparat desa, TNI, dan Polri sudah melakukan pemasangan rambu-rambu darurat dan membersihkan material longsoran. Penanganan lebih lanjut akan terus dipantau oleh BPBD," katanya.
BACA JUGA:Santri Milenial di Blok Sewo Gelar Doa Bersama dan Deklarasi Pemenangan Paslon Nina-Tobroni
Sementara di Desa Cilebak, longsor menimpa kebun milik Suhaedah (45) yang menyebabkan tembok samping rumahnya jebol. Selain itu, TPT di SMPN 1 Cilebak juga longsor menimpa teras sekolah dan mengancam bangunan sekolah.
"Kami bersama masyarakat sudah memasang sanggahan dari kayu untuk mencegah atap sekolah bagian depan ambruk. Selain itu, kami juga memasang terpal untuk menutupi tembok rumah yang jebol," jelasnya.
Terakhir di Desa Gunung Aci, sebuah TPT halaman depan rumah milik Eko Darkim (51) longsor dan menimbun sawah miliknya sendiri.
BACA JUGA:Tingkatkan Produksi Beras, Diskatan Lakukan Gerakan Penanaman Perluasan Areal Tanam
Indra menegaskan, bahwa BPBD Kuningan telah berkoordinasi dengan aparat desa, kecamatan, TNI, dan Polri di berbagai lokasi untuk menangani dampak longsor.
Selain mengirimkan tim assessment, BPBD juga memberikan bantuan logistik di sejumlah desa yang terdampak.
"Upaya gotong royong bersama masyarakat terus dilakukan untuk membersihkan material longsoran. Kami juga mengharapkan dukungan dari berbagai pihak, untuk penyediaan material bangunan yang diperlukan di lokasi-lokasi terdampak,” pungkasnya.