Peringkat Kelima di Jawa Barat, Ini Penyebab Percairan di Kabupaten Cirebon Cukup Tinggi

Kepala DPPKBP3A Kabupaten Cirebon Hj Eni Suhaeni SKM MKes (kanan) membeberkan terkait masih tingginya angka perceraian dan pernikahan anak di Kabupaten Cirebon.-dokumen -tangkapan layar

CIREBON-Angka perceraian di Kabupaten Cirebon menduduki peringkat kelima di Jawa Barat. Tercatat sekitar 7000-an kasus perceraian terjadi setiap tahunnya. 

Mayoritas kasus perceraian dipicu beberapa faktor, di antaranya ketidakharmonisan rumah tangga, masalah ekonomi, hingga perselingkuhan. 

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Cirebon, Hj Eni Suhaeni SKM MKes mengatakan, berdasarkan data yang Pengadilan Agama Kabupaten Cirebon perceraian per tahun 7000 kasus lebih.

BACA JUGA:Penyaluran BBM Subsidi Masih Menjadi Polemik, Begini Kata BPH Migas

Bahkan, masuk peringkat kelima di Jawa Barat. 

Menurut Eni, pihaknya tengah berupaya melakukan berbagai program pencegahan, seperti edukasi mengenai pentingnya komunikasi dalam rumah tangga dan peningkatan kesejahteraan keluarga.

“Permasalahan ekonomi sering kali menjadi pemicu utama perceraian. Kami akan terus mengupayakan program-program yang mendukung ketahanan ekonomi keluarga, agar angka perceraian bisa ditekan,” kata Eni, usai acara workshop peningkatan wawasan bagi anggota KPPI Kabupaten Cirebon pada Kamis 19 September 2024.

BACA JUGA:Graham Arnold Resmi Mundur dari Pelatih Australia, Efek Hasil Buruk di Kualifikasi Piala Dunia Babak Ketiga

Selain itu, lanjut Eni, pihaknya juga menggandeng tokoh agama dan masyarakat untuk memberikan penyuluhan dan konseling  kepada pasangan yang baru menikah, dengan harapan bisa meminimalisir potensi konflik yang berujung perceraian.

“Kami berharap tingginya angka perceraian di Kabupaten Cirebon bisa menjadi perhatian semua pihak, termasuk masyarakat luas, untuk lebih peduli terhadap ketahanan keluarga di Kabupaten Cirebon,” terangnya. 

Selain masalah perceraian, Eni juga menyoroti persoalan pernikahan anak di Kabupaten Cirebon. Meskipun tren pernikahan anak mengalami penurunan, kasus tersebut masih berada di posisi tinggi di Jawa Barat.

BACA JUGA:Mitigasi Bencana Harus Disosialisasikan, Pj Gubernur Jabar: Itu Sangat Penting

“Meskipun angka pernikahan anak turun, Kabupaten Cirebon masih berada di peringkat tertinggi di Jawa Barat,” paparnya. 

Eni mengaku, pihaknya terus berupaya keluar dari lima besar ini dengan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan.

Tag
Share