Tes Wawancara Capim KPK, Johanis Tanak Singgung Harun Masiku

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyampaikan keterangan terkait penahanan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.-ist-radar cirebon

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak menyatakan bahwa lambatnya penangkapan terhadap Harun Masiku yang menjadi DPO hanya terkendala teknis. Ia mengungkapkan, kurangnya personel di KPK membuat pencarian Harun Masiku terganggu.

"Saya kira ini masalah teknis saja, pertama saya ingin mengatakan masalah teknis. Kami tidak mempunyai personel seperti halnya pihak Kepolisian yang tersebar di mana-mana, dan mempunyai kemampuan profesional untuk mencari dan menangkap para tersangka.

Dan kami sudah menyampaikan permintaan supaya dinyatakan DPO, dan kami tetap melakukan pelacakan," kata Johanis Tanak saat menjalani tes wawancara seleksi calon pimpinan (capim) KPK di Gedung Sekretariat Negara (Setneg), Jakarta Pusat, Rabu (18/9).

Johanis mengklaim, KPK terus melakukan pemantauan terhadap Harun Masiku. Ia pun menyatakan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk bisa menangkap Harun Masiku."Kami tetap pemantauan terus, dan melakukan koordinasi dengan semua pihak pak," ujar Johanis.

BACA JUGA:Peringati HUT ke-78 dan 25 Tahun UU Pers, SPS Gelar Dialog

Pimpinan KPK berlatar belakang jaksa itu menyatakan, pihaknya juga telah melakukan penyadapan terhadap Harun Masiku. Ia menyebut, Harun Masiku kerap berpindah-pindah tempat.

"Terus terang kami memang melakukan penyadapan juga, kami juga ada mendapatkan telepon nomor WA-WA, ya. Tapi menurut informasi yang kami terima, mohon maaf kalau saya buka di sini aja, saya kira penting juga untuk diketahui, bahwasanya beliau itu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain," ungkap Johanis.

Upaya lain yang dilakukan KPK dalam mencari Harun Masiku, kata Johanis Tanak, antara lain dengan menghubungi pihak keluarga Harun Masiku. Namun, KPK tidak mendapatkan informasi yang jelas.

"Sepertinya keluarganya pun tidak jelas. Kami sudah mengubungi keluarganya, tidak ada juga yang bisa kami dapatkan, yang bisa maksimal membuat kami bisa mencoba menangkap dan menahan," urai Johanis.

BACA JUGA:IKN Terbuka Untuk Umum, Berikut Panduan dan Cara Daftar Kunjungan

"Personel kami juga mencoba, manakala ada informasi, turun seperti halnya melakukan OTT itu. Tapi sampai dengan saat ini juga kami belum bisa menemukan pak," sambungnya.

Lebih lanjut, Johanis mengklaim tidak ada intervensi politik dalam perburuan Harun Masiku. Melainkan semata hanya terkendala teknis, sehingga KPK belum bisa menangkap Harun Masiku.

"Bukan berarti adanya intervensi dari pihak ketiga atau pihak manapun juga, semata-mata kami belum bisa melakukan penangkapan, karena personel kami tidak seprofesional polisi, " ucapnya.

"Namun demikian, kami sudah meminta bantuan kepada pihak kepolisian untuk melakukan pelacakan lebih lanjut, kalau bisa melakukan penangkapan. Agar kami bisa memproses suatu perkara tidak lama ditangani sebagaimana asas dalam hukum acara, sederhana, cepat, dan biaya ringan," pungkasnya. (jp)

Tag
Share