Banyak Masalah Terkait Penonton Ketika Indonesia vs Australia, PSSI Wajib Evaluasi

Suporter timnas Indonesia.-net-radarcirebon

RADARBACAKORAN.CO – Euforia masih terasa usai Indonesia vs Australia. Meski main 0-0, Indonesia serasa menang. Namun, ada beberapa hal yang harus jadi evaluasi.

Di balik euforia keberhasilan Indonesia menahan imbang Australia, ternyata ada sejumlah masalah yang muncul. Khususnya adalah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Pada Selasa (10/9) malam. Penonton dan suporter terjadi gesekan. Padahal, di lapangan, Indonesia mampu meraih pencapaian apik dengan memaksa Australia bermain imbang tanpa gol.

Lini pertahanan Garuda bekerja keras demi mencegah kebobolan dari Socceroos pada laga kedua putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

BACA JUGA:PAM Tirta Kamuning Genjot Penyediaan Air Minum untuk Masyarakat

Sayangnya, tak semua cerita yang ada di SUGBK pada Selasa malam itu manis. Malam itu ternyata ada 'penonton gelap' ikut menonton.

Mereka yang tak memegang tiket bisa masuk ke stadion setelah memaksa dan menerobos gerbang ke area ring road.

Para penonton tak bertiket itu masuk dengan memanfaatlan celah saat petugas hendak masuk lewat gerbang B. Petugas di gerbang tersebut tak mampu menahan masifnya suporter gelap tersebut.

Mereka yang tak punya tiket pun langsung menerobos masuk melalui zona tiga pintu 8-11. Petugas dan steward yang berjaga juga gagal mencegah para penonton gelap. Mereka pun masuk ke area tribun.

BACA JUGA:Dinding Rumah Warga Ambruk, BPBD Lakukan Penanganan Darurat

Masalah lain yang melibatkan penonton di SUGBK adalah banyak orang yang punya tiket resmi, tapi tak bisa duduk.

Sebab, kursi di kategori-kategori tersebut sudah terisi oleh orang tak bertanggung jawab. Permasalahan ini terlihat pada kursi venue VIP, di mana banyak yang nonton sambil berdiri.

Selain penonton gelap dan banyak penggemar bertiket tak bisa duduk, kericuhan atau gesekan antarsuporter juga terjadi di tribune yang merembet hingga ke luar stadion.

Berbagai potongan video kericuhan itu tersebar di media sosial, tanpa diketahui penyebabnya.

Beruntung insiden itu tak berkepanjangan. Petugas keamanan dengan sigap langsung meredakannya dan menghentikan keributannya sebelum semakin meluas. Korban luka juga tidak ada.

BACA JUGA:Tes Kesehatan Cakada Kota Cirebon Tertutup, Diumumkan oleh KPU

Rentetan masalah itu jelas jadi pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh PSSI. Panitia pelaksana mesti lebih sigap dan siap lagi dalam menggelar pertandingan kandang Timnas Indonesia, khususnya terkait dengan penonton.

Arya Sinulingga selaku anggota komite eksekutif PSSI telah menyatakan bahwa federasi sudah mengidentifikasi masalah-masalah tersebut.

PSSI pun sedang melakukan investigasi terhadap dugaan orang dalam yang bisa meloloskan penonton masuk tak bertiket.

Selain itu, Arya juga menyebut PSSI akan melakukan perombakan total terhadap manajemen keamanan untuk masuk ke dalam stadion.

BACA JUGA:Pemelihara Landak Jawa Dipidana 5 Tahun, Anggota Komisi III DPR Sebut Harusnya Hukuman Administratif Saja

"Perubahan total manajemen keamanan masuk ke stadion akan melibatkan pihak-pihak yang sudah profesional dalam melakukan crowd management," tutur Arya.

Arya pun berjanji perusahaan crown management itu akan diterapkan pada laga kandang Timnas Indonesia berikutnya, yakni pada November mendatang saat Garuda berjumpa Jepang (15/11) dan Arab Saudi (19/11). (*)

Tag
Share