PNS Lulusan S3 BRIN Bikin Tajir

Ilustrasi PNS-ist-radar cirebon

Secara umum, pendaftaran CPNS 2024 sudah ditutup pada 10 September pukul 23.59 WIB. Pendaftaran yang masih dibuka hanya untuk Kemendikbudristek dan Kemenag. Selama pendaftaran, instansi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi sorotan masyarakat.

Ada dua alasan pendaftaran CPNS di BRIN menjadi sorotan. Pertama adalah pendaftar atau peminatnya yang sedikit. Data dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) per 11 September 2024 pukul 08.00 WIB menyebutkan jumlah pelamar CPNS di BRIN hanya 495 orang.

Jumlah pelamar CPNS di BRIN itu lebih sedikit dibandingkan lowongan atau formasi yang tersedia. Pemerintah menetapkan formasi atau lowongan di BRIN untuk CPNS tahun ini berjumlah 500 kursi. Jadi seandainya seluruh pelamar CPNS BRIN diterima semuanya, masih ada sisa kursi yang tidak terisi.

Sorotan yang kedua adalah soal gaji. Di platform media sosial X ramai diperbincangkan bahwa rentang gaji CPNS di BRIN berkisar Rp7 juta sampai Rp11 juta. Jumlah tersebut dinilai netizen sedikit. Karena syarat masuk CPNS BRIN adalah lulusan S3 atau doktor.

BACA JUGA:Suhendrik Kembali Safari Keummatan Dengan Berkunjung ke Persis Kota Cirebon

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko langsung mengomentari peneriman CPNS BRIN yang menjadi sorotan publik tersebut. Soal rentang gaji tersebut, handoko mengatakan itu untuk tahun pertama dan masih sebagai jabatan fungsional (JF) peneliti ahli muda. ’’Lebih tepatnya sekitar Rp12,5 juta per bulan,’’ katanya saat dihubungi.

Mantan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu mengatakan CPNS BRIN yang masuk dengan kualifikasi pendidikan S3 itu, tidak lama bertugas akan naik jenjang menjadi jabatan fungsional (JF) Ahli Peneliti Madya. ’’Yang akan menerima (gaji) Rp 21 juta per bulan,’’ kata Handoko.

Sementara itu terkait dengan pelamar yang tidak banyak, bahkan di bawah kuota yang tersedia, Handoko tidak mempermasalahkannya. ’’Jelas kami tidak akan mendapatkan pelamar dalam jumlah besar. Karena BRIN sejak awal untuk formasi periset hanya menerima pelamar dengan kualifikasi S3,’’ tuturnya.

Selain itu juga harus memiliki portfolio riset yang memadai. Dia mengatakan syarat tersebut sebagai bagian dari program Manajemen Talenta Nasional (MTN) di bidang riset dan inovasi. Tujuannya untuk memastikan bahwa Indonesia menyediakan opsi bagi generasi muda yang telah studi S3 baik di dalam, maupun di luar negeri. (wan/JP)

Tag
Share