UNTUNG! Musim Kemarau, Depot Air Baku Layani 50 Tangki Perhari
Pada musim kemarau ini, pemilik depot pengisian air baku di Kabupaten Kuningan menerima permintaan air bersih dua kali lipat dari musim hujan, mencapai 50 tangki perhari.-dokumen -tangkapan layar
KUNINGAN- Musim kemarau panjang selalu menjadi berkah tersendiri bagi para pemilik usaha depot air baku di sekitar kawasan kaki Gunung Ciremai.
Rata-rata omzet penjualan air baku dengan menggunakan tangki ini meningkat hingga dua kali lipat dibanding saat musim hujan.
Ini dipaparkan Ipik Yanuar, pemilik depot pengisian air baku di Desa Linggasana, Kecamatan Cilimus.
BACA JUGA:Krisis Air Bersih Melanda, 6 Desa Mulai Disuplai dari BPBD
Ipik mengaku permintaan air bersih yang datang ke depotnya mencapai 50 tangki perhari.
Jumlah tersebut meningkat signifikan dibanding saat musim hujan yang hanya di kisaran antara 20 hingga 25 tangki saja.
"Biasanya bulan September ini sudah masuk musim hujan, tapi di awal bulan September ini ternyata masih kemarau. Alhamdulillah, dampaknya permintaan air baku mengalami peningkatan hingga dua kali lipat dari biasanya," tutur Ipik pada Minggu 8 September 2024.
BACA JUGA:Polresta Cirebon Amankan Pengedar OKT di Dukupuntang
Ipik mengatakan, sebagian besar pembeli air bersih yang diambil dari mata air Linggarjati tersebut, adalah para pengusaha tangki yang mengisi kebutuhan air bersih untuk masyarakat dan juga pemilik usaha isi ulang air galon.
Air baku tersebut dikirim untuk memenuhi pesanan masyarakat di daerah yang saat ini mengalami krisis air bersih seperti sebagian wilayah Timur Kuningan, Cirebon, Indramayu bahkan Brebes.
"Kami tidak menggunakan air dari sumur bor, melainkan memanfaatkan air dari mata air Linggarjati yang dialirkan menggunakan pipa. Kami buat penampungan, kemudian dikocorkan tanki," ujar Ipik.
BACA JUGA:XL Axiata Perkuat Jaringan 4G, Siap Dukung Kesuksesan PON XXI 2024 di Aceh - Sumut
Ipik mengaku pengisian air berlangsung setiap hari hampir 24 jam tanpa putus.
"Tujuannya ada yang ke Cirebon, Indramayu dan Brebes bahkan ada juga untuk ke wilayah Kuningan yang mengalami kekeringan seperti Karangkancana, Cibeureum dan lainnya," tutur Ipik.