Kang Ono : Catat Siapa Kader yang Tak Dukung Kebijakan Partai
Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono.-dokumen -tangkapan layar
Sambung Jahari, pada momen tersebut Jimus memutuskan untuk tidak terlibat dalam pencalonan bersama Ayu.
BACA JUGA:SK Usulan Pelantikan Anggota DPRD Periode 2024-2029 sedang Diproses Pemprov Jabar
“Foto pertemuan itu memang beredar luas, tapi Jimus sudah mengambil keputusan untuk tidak bersedia sebagai calon wakil,” tegasnya.
Jahari menegaskan bahwa Jimus tetap teguh pada pendiriannya untuk tidak mengkhianati PDIP, partai yang telah membesarkan namanya. “Kami memastikan bahwa Jimus saat ini masih setia sebagai kader PDIP," ungkapnya.
Jimus, kata Jahari, tetap patuh pada keputusan partai yang telah merekomendasikan pasangan Imron-Agus Kurniawan sebagai calon bupati dan wakil bupati dari PDIP.
BACA JUGA:Tidak Ada Besi di Pengerjaan Betonisasi Jalan Pagertoya Sepanjang 50 Meter, Ini Kata DPUTR Cirebon
"Jimus memilih untuk mengikuti aturan partai, dan pada akhirnya Ayu memilih Solichin sebagai bacawabup," jelasnya.
Disinggung adanya kader PDIP yang mendukung Ayu saat pendaftaran pasangan Wali ke KPU Kabupaten Cirebon, Jahari menyampaikan hal tersebut sah-sah saja.
Pasalnya, sebelum bergabung dengan Gerindra, Ayu memang pernah menjadi pengurus dan kader PDIP.
BACA JUGA:Punya Kesamaan Visi-Misi, SBH Siap Menangkan Eti-Suhendrik di Pilkada Kota Cirebon
“Saya rasa wajar jika Ayu memiliki pendukung di kalangan kader PDIP. Namun, secara keseluruhan, kader PDIP telah patuh pada keputusan partai untuk mendukung pasangan Beriman (Imron-Agus)," terangnya.
Jahari menambahkan, seluruh pengurus, kader, dan simpatisan PDIP telah bertekad untuk memenangkan pasangan Beriman pada Pilkada Kabupaten Cirebon 27 November mendatang.
Mereka diminta untuk terus melakukan sosialisasi agar pasangan Beriman semakin dikenal dan mendapat dukungan luas dari masyarakat Kabupaten Cirebon.