Meski lima tahun lalu, harga garam sempat di angka Rp4 ribu/kg. Namun, saat musim penghujan, stok garam di gudang milik petambak habis. Pada saat itu, petani garam tidak bisa memproduksi lantaran cuaca yang tidak mendukung.
BACA JUGA:Heboh! Foto Mantan Ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon Bersama Wali
“Pernah juga saat musim hujan, harga garam mencapai Rp6 ribu/kg. Itu pun hanya beberapa stok garam di gudang milik penimbang"
"Tapi saat kembali memasuki musim kemarau dan kita sudah bisa produksi garam, harganya malah anjlok lagi seperti sekarang ini,” ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon, luas lahan garam di Kabupaten Cirebon yang diolah sebanyak 1.557,75 hektare dari potensi lahan yang ada seluas 3.140,00 hektare.
BACA JUGA:Ini Agenda Paus Fransiskus di Indonesia, Salah Satunya Bertemu Presiden Jokowi
Adapun rincian lahan garam yang telah diolah para petani garam di Kabupaten Cirebon ini tersebar di berbagai kecamatan.
Yakni di Kecamatan Pangenan dengan luas lahan garam 800 hektare yang berada di Desa Ender, Pangenan, Bendungan, Rawaurip, Pengarengan, dan Astanamukti.
Di Kecamatan Kapetakan seluas 288 hektare berada di Desa Bungko dan Bungko Lor. Kemudian di Kecamatan Gebang seluas 136 hektare berada di Desa Gebangmekar, Melakasari, Gebangilir, Gebang Kulon, dan Kalipasung.
BACA JUGA:Perkuat Sinergitas dengan Media Massa, Kapolres Indramayu Kunjungi Kantor Radar Indramayu
Di Kecamatan Suranenggala ada seluas 120 hektare yang berada di Desa Suranenggala Lor dan Muara.
Selanjutnya di Kecamatan Losari ada seluas 109,65 hektare berada di Desa Ambulu, Kalisari, Tawangsari, dan Kalirahayu. Di Kecamatan Astanajapura seluas 62 hektare berada di Desa Kanci dan Kanci Kulon.
Kecamatan Mundu seluas 41,30 hektare berada di Desa Citemu dan Waruduwur. Dan di Kecamatan Gunungjati seluas 0,80 hektare berada di Desa Jatimerta.