STMIK IKMI Cirebon kembali menjalin kerja sama dengan Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP Kominfo) Bandung dalam pelaksanaan program Vocational School Graduate Academy (VSGA). Program ini merupakan salah satu inisiatif dari Digital Talent Scholarship yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang teknologi informasi.
Pembukaan pelatihan VSGA di STMIK IKMI Cirebon digelar di Aula STMIK IKMI Cirebon pada Senin (26/8/2024). Hadir dalam kegiatan itu Ketua STMIK IKMI Cirebon Dr Dadang Sudrajat SSi MKom dan BPSDMP Kominfo Bandung NurAzizah SSi MKom.
PIC VSGA dari STMIK IKMI Cirebon, Dian Ade Kurnia MKom menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan tersebut berlangsung selama lima, yakni dari tanggal 26-30 Agustus. Tiga hari pertama untuk kegiatan pelatihan substansi materi. Sementara di dua hari terakhir, dijadwalkan untuk pelaksanaan ujian kompetensinya.
“Ini adalah pelaksanaan VSGA ketiga yang kami selenggarakan bersama BPSDMP Kemkominfo Bandung pada tahun ini. Yang pertama pada bulan Maret yang dilaksanakan secara Offline, kemudian pada bulan Juli dilaksanakan secara online. Dan sekarang di akhir Agustus ini dilaksanakan secara offline," jelas Dian, Senin (26/8/2024).
BACA JUGA:KY Pecat Tiga Hakim
Untuk VSGA batch ke-3 ini, skema yang ditawarkan kepada para peserta adalah Junior Web Developer (JWD), Junior Network Administrator (JNA) dan Operator Komputer Madya (OKM). Adapun peserta yang terdaftar dalam kegiatan tersebut mencapai 120 orang.
"Jika ditotal setahun ini, berarti kita sudah mengikutsertakan sekitar 568 peserta, yang sebagian besarnya merupakan mahasiswa STMIK IKMI Cirebon," katanya.
Lebih lanjut Dian menerangkan bahwa kerjasama penyelenggaraan pelatihan VSGA ini sudah berlangsung tiga tahun dengan BPSDMP Kemkominfo Bandung. Ia menekankan bahwa kemitraan melalui program tersebut, sangat mendukung upaya STMIK IKMI Cirebon dalam mempersiapkan lulusan yang kompeten dan sia menghadapi tantangan di dunia kerja.
Adapun setelah mengikuti pelatihan, kata Dian para peserta kemudian mengikuti ujian kompetensi yang dilakukan langsung oleh Asesor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi. Jika lulus, maka mereka akan mendapatkan sertifikat kompetensi dari BNSP.
BACA JUGA:Anggota Pramuka Berjiwa Pancasila
“Diharapkan dengan adanya kompetensi yang dibuktikan dengan adanya sertifikasi kompetensi itu, mereka bisa berdaya saing di dunia industri, khususnya di bidang teknologi informasi," pungkasnya. (awr/opl)