JAKARTA- Presiden RI Joko Widodo menegaskan pemerintah akan mempermudah pembelian pupuk untuk para pengecer atau agen resmi pupuk bersubsidi.
Ia berharap kebijakan inidapat meningkatkan produksi pangan nasional yang pada akhirnya dapat menyejahterakan para petani. “Jadi mestinya meningkatkan produksi sebaik-baiknya. Kalau biasanya satu hectare 5,2 (ton), tingkatkan menjadi di atas 6 (ton), sehingga secara keseluruhan di seluruh tanah air nanti produksinya akan melompat naik,” ucapnya.
Presiden Jokowi juga meminta para penyuluh pertanian dan Babinsa dapat terus mendampingi petani, mulai dari pra tanam hingga saat panen. “Saya minta kepada para PPL, kepada para Babinsa agar mendampingi para petani betul-betul baik urusan pas nanamnya, bibitnya pupuknya nanti pas panennya betul-betul diikuti dan diarahkan. Sehingga, sekali lagi, produksi beras kita nanti bisa meningkat dengan baik,” kata Presiden.
BACA JUGA:Awalnya Viral Ada 2 Jenazah, Ternyata Polisi Temukan 5 Jasad di Unpri Medan
Selain itu, Presiden menambahkan, pemerintah akan memberikan tambahan subsidi pupuk untuk mendorong produktivitas para petani. Ini disampaikan saat Presiden pada acara Pembinaan Petani, Penyuluh Pertanian, dan Babinsa se-Provinsi Jawa Tengah, di Alun-alun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kemarin.
“Pak Mentan tadi sudah menyanggupi, pupuk 2023 akhir dan 2024 awal, beliau akan kontrol terus agar tidak ada masalah di lapangan. Subsidi pupuknya akan saya tambah, karena suplai pupuknya juga ada,” ujar Presiden saat memberikan sambutan.
Adapun untuk besaran tambahan subsidi tersebut, kata Presiden, pemerintah akan menghitung angka tersebut terlebih dahulu. “Pak Mentan ngitung dulu, memang prosedurnya seperti itu, minta persetujuan dari DPR RI, baru Menteri Keuangan bisa menambah (anggaran). Tapi saya janji pupuk akan ditambah subsidinya,” ujarnya.
“Saya sudah menyetujui, untuk pembelian pupuk asal di KTP-nya itu ada tulisan petani silakan itu dipakai. Jadi bisa pakai Kartu Tani bisa memakai juga KTP. Tapi jangan sampai KTP-nya nanti di sini tertulis pengusaha, beli pupuk. Hati-hati. Atau di sini tulisannya ASN, cari pupuk. Juga enggak bisa,” kata Presiden.
Presiden pun mengajak semua pihak untuk bersama-sama berupaya dan bertekad agar produktivitas gabah, padi, dan beras di Jawa Tengah tahun depan sudah meningkat dan surplus, sehingga seluruh petani sejahtera.
“Nanti kalau masih ada keluhan-keluhan mengenai urusan pupuk, urusan bibit, tolong disampaikan kepada PPL, atau kepada bupati, atau juga kepada gubernur, dan atau juga kepada Menteri Pertanian,” tandas Presiden. (**)