OSLO - Kementerian Luar Negeri Norwegia mengumumkan bahwa Norwegia akan menutup perwakilan diplomatiknya di Palestina setelah pemerintah Israel mencabut akreditasi bagi diplomat Norwegia yang bekerja di wilayah Otoritas Nasional Palestina. Pencabutan akreditasi tersebut jugu dilakukan karena kemenlu Israel tidak setuju dengan kebijakan Oslo yang dianggapnya "sepihak" terkait Timur Tengah.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian Norwegia menegaskan bahwa langkah penutupan perwakilan di Al Ram di Palestina merupakan hasil dari keputusan pemerintah Israel yang tidak lagi memfasilitasi perwakilan Norwegia kepada Otoritas Palestina.
"Sebagai hasil dari keputusan pemerintah (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu untuk tidak lagi memfasilitasi perwakilan Norwegia kepada Otoritas Palestina, Kantor Perwakilan kami di (kota) Al Ram di Palestina harus ditutup mulai hari ini," kata kemenlu Norwegia melalui pernyataan.
Meskipun demikian, Norwegia menekankan bahwa mereka akan tetap memberikan dukungan penuh kepada Otoritas Palestina dan rakyat Palestina.
BACA JUGA:Serangan Israel di Jalur Gaza, 11 Warga Palestina Tewas
Espen Barth Eide, Menteri Luar Negeri Norwegia, menegaskan komitmennya dalam membantu mencapai solusi dua-negara yang berkelanjutan bagi Israel dan Palestina. Dia menyatakan bahwa pemerintahnya berupaya mencari cara terbaik untuk kepentingan terbaik dalam hal keamanan Israel, Palestina, serta negara-negara lain di Timur Tengah melalui solusi tersebut.
Selain itu, reaksi dari beberapa pihak internasional juga menguatkan kecaman terhadap keputusan Israel. Pekan lalu, kementerian luar negeri Inggris mendesak Israel agar mempertimbangkan kembali pencabutan akreditasi bagi diplomat Norwegia untuk Otoritas Nasional Palestina.
Kementerian Luar Negeri Inggris, bersama dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengecam langkah tidak proporsional yang dilakukan pemerintah Israel sebagai gangguan terhadap hubungan normal dan kerja sama dengan Otoritas Palestina.
Sementara itu, Norwegia, Irlandia, dan Spanyol secara resmi mengakui Negara Palestina pada 28 Mei 2024, menunjukkan dukungan jelas dari beberapa negara Eropa terhadap kemerdekaan Palestina.
BACA JUGA:Resmi Menjabat PM Thailand
Keputusan Israel dalam mencabut akreditasi diplomat Norwegia dan respons internasional terhadap kebijakan tersebut menunjukkan ketegangan yang terus berlanjut antara pihak yang terlibat dalam konflik Israel-Palestina.
Hal ini juga menimbulkan pertanyaan besar terkait penyelesaian konflik tersebut dan dampaknya terhadap hubungan internasional di kawasan Timur Tengah. (jpnn)