Kenapa demikian, Bambang menjelaskan, karena harga satuan dari pemda memang sudah ditetapkan. Bisa saja pihaknya memberikan remunerasi Rp10 juta per bulan, tapi berisiko.
“Lah ini kan RS pemerintah, jadi cantolannya pun sudah diterapkan oleh pemerintah daerah. Kalau kita tabrak aturan itu nanti saya berurusan dengan hukum dong," ucapnya.
Persoalan lainnya, lanjut Bambang, RSUD Arjawinangun dikepung 11 rumah sakit swasta, di mana semua jaraknya dekat.
BACA JUGA:Perkuat Sektor Pertanian, Luncurkan Program Pupuk Karna Sobahi
Hal inilah yang kemudian mengakibatkan perbandingan pelayanan tidak optimal. “Jadi bukan lima RS swasta, tapi ada 11 RS swasta," paparnya.
Sementara RSUD Arjawinangun, 95 persennya adalah pasien BPJS Kesehatan. Untuk itu, dirinya juga meminta pihak Dinkes Kabupaten Cirebon sebagai koordinator untuk bisa memberikan solusi terbaik, agar kinerja RSUD Arjawinangun bisa terdongkrak.
“Pasien kami ini hampir 100 persen pasien BPJS. Jadi bagaimana caranya semua puskesmas di wilayah barat juga merujuk perawatannya ke rumah sakit ini," imbuh Bambang.
BACA JUGA:Upacara Adat Babarit, Ribuan Nasi Bungkus dan Tumpeng Indung Habis Diserbu Warga
Ia berharap, sinergitas Pemkab Cirebon terutama Dinas Kesehatan bisa terjalin.
Artinya, kurangnya SDM yang dimiliki RSUD Arjawinangun bisa terisi dan ditempati oleh orang-orang yang memang punya kompetensi. Kalau ini terjadi, maka pelayanan bisa maksimal dan PAD serta kesejahteraan termasuk remunerasi dokter bisa terpenuhi.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Cirebon Dr Hilmy Rivai MA menyampaikan bahwa pemerintah daerah tetap mempertahankan dr Bambang sebagai Dirut RSUD Arjawinangun.
BACA JUGA:Dukung Event Tour de Linggarjati, Andi Gani Nena Wea Sumbang Rp250 Juta
Ia mengatakan kesepakatan tersebut hasil pertemuan Pemkab Cirebon dengan pihak RSUD Arjawinangun beberapa waktu lalu.
Pj Bupati Cirebon sebagai owner meminta Bambang untuk menata kembali manajemen rumah sakit.
“Pertemuannya langsung dihadiri Pj Bupati dan meminta Dokter Bambang untuk tetap menjadi dirut dan diberi keleluasaan menata ulang manajemen rumah sakit."
BACA JUGA:Ziarah Melukis Sunan Matangaji di Bantaran Sungai Situ Gangga