CIREBON- DPC PDIP Kabupaten Cirebon rupanya belum berhasil membangun koalisi dengan sejumlah partai politik (parpol) pemilik kursi di parlemen.
Padahal, berbagai upaya telah dilakukan partai berlambang banteng itu.
Seperti menawarkan parpol koalisi di posisi bakal calon wakil bupati (bacawabup) Cirebon.
Meski demikian, PDIP tetap percaya diri. Tidak hilang semangat dengan mengusung satu paket.
BACA JUGA:Demo ke Kejari Indramayu, FIM: Tangkap Panji Gumilang
"Memang belum final ya. Tapi kalau partai lain tidak mau koalisi dengan kita, ya tidak masalah. Kita siap dengan mengusung satu paket kok, jadi santai saja," kata Bendahara DPC PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon, Rudiana SE.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon itu menyampaikan, kesiapan itu ditopang dengan perolehan 13 kursi di parlemen pada pemilu 2024 lalu dan mesin partai yang solid.
"Kalau pun koalisi, PDIP harus E1. Gak ada cerita pemenang Pemilu jadi E2," tegas Rudiana.
BACA JUGA:Dirut RSUD di Cirebon Mundur, Aan: Kabarnya Banyak Dokter Juga Mau Mundur
"Jadi kalau ada parpol yang menawarkan koalisi tapi PDIP-nya di posisi E-2, mereka harus ngaca diri," jelas Rudiana, yang kembali sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2024.
Secara politik juga, kata Rudiana, ketika pada akhirnya PDIP tidak menemukan kawan koalisi untuk Pilkada Kabupaten Cirebon ini, DPP sudah mengintruksikan, apapun risikonya, Pilkada Kabupaten Cirebon harus bisa merebut kembali kursi bupati dan wakil bupati.
Tinggal, bagaimana kader dan mesin partai bekerja semaksimal mungkin.
BACA JUGA:Pelantikan DPRD Terpilih Terancam Molor
"Kami sudah dapat dukungan penuh dari DPD dan DPP. Kalau memungkinkan koalisi, ya kita lakukan. Kalau harus sendiri, kami siap satu paket. Toh banyak kader mumpuni untuk mendampingi Imron," ungkapnya.
Sementara itu, anggota DPRD dari Partai Gerindra, Sofwan menyampaikan perihal yang mengejutkan beberapa waktu lalu, bahwa Wahyu Tjiptaningsih atau Ayu akan berpasangan dengan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Cirebon, Teguh Rusiana Merdeka.