CIREBON- Sosok Iptu Rudiana muncul di hadapan publik, sore kemarin (30/7/2024). Ayahanda almarhum Eky itu hadir di sela-sela kunjungan pengacara kondang Hotman Paris Hutapea di Keraton Kacirebonan. Pada kesempatan itu, terjadi tanya jawab antara Hotman dan Rudiana.
Rudiana pun meluruskan soal kabar yang beredar bahwa ia sebagai anggota narkoba saat itu, melakukan penangkapan kepada para terpidana.
Rudiana menegaskan bahwa ia adalah orang tua korban Eky. Di mana ia melihat Eky meninggal dengan tidak wajar. Penuh luka. “Sehingga sebagai orang tua hati saya terketuk untuk mencari penyebabnya," katanya.
Rudiana kilas balik hari penangkapan, 31 Agustus 2016. Di depan SMPN 11 Cirebon itu ia bertemu Dede dan Aep. Keduanya, jelas Rudiana, menyampaikan bahwa mereka melihat kejadian tanggal 27 Agustus atau bagian kronologi kematian Vina-Eky.
BACA JUGA:Sidang PK Saka Tatal, Pengacara Yakin TKP Hanya di Flyover Talun
Rudiana juga membantah memerintahkan Dede untuk berbohong saat memberikan keterangan. Dede, kata Rudiana, telah dilaporkan ke Polda Jabar bersamaan dengan Dedi Mulyadi dan Liga Akbar. Rudiana juga menegaskan bahwa yang membuat BAP adalah penyidik unit reskrim.
“Saya hanya pelapor, ketika sudah menggali sebentar 15 menit dan mereka mengakui, kita serahkan ke reskrim. Reskrim yang melakukan pemeriksaan," terang Rudiana.
Sebagai pelapor, Rudiana membantah ada rekayasa seperti kabar liar di luaran. Terkait nama 3 DPO, Rudiana bilang, bahwa nama-nama tersebut terucap dari para terpidana. Rudiana mengembalikan itu ke penyidik.
“Ada narasi sesat dan menyesatkan. Pak Rudiana tidak pernah menangkap. Tolong diluruskan. Yang dilakukan Pak Rudiana melakukan investigasi ketika tahu anaknya meninggal tidak wajar," terang kuasa hukum Iptu Rudiana, Mardiman Sane.
BACA JUGA:Dua Dirut RSUD di Kabupaten Cirebon Kompak Mundur
Terkait saksi kunci Aep dan Dede yang tidak bersaksi saat persidangan, Rudiana kembali menegaskan bahwa posisinya hanya sebagai pelapor. Ia mengaku tidak tahu. Ia kemudian membeberkan keadaan jenazah Eky. Rudiana melihat langsung. Ia yakin bahwa luka-luka pada tubuh Eky karena dianiaya.
“Luka dahi ke dalam. Gigi hancur. Rahang patah. Pergelangan patah. Ada biru-biru seperti kena pukulan. Kalau kecelakaan ada baret (sementara tubuh Eky tidak ada goresan, red). Pergelangan kaki sebelah kanan patah," jelas Rudiana.
Ia juga membantah tuduhan bahwa ada transaksi narkoba dan sedang melindungi cucu seorang jenderal. Ia membantah, mengatakan itu tidak benar sama sekali. Perihal keyakinan bahwa 7 terpidana saat ini bukan pelakunya, Rudiana menjawab bahwa ia mendasari informasi dari Dede dan Aep yang mengaku melihat langsung upaya penganiayaan dan pengejaran di depan SMPN 11 tersebut.
“Jam 16.00 WIB Aep telepon saya, (mengatakan) orang yang ribut sedang kumpul di depan SMPN 11. Kemudian kami datang ke sana, kemudian dengan baik-baik, mau ngajak mereka untuk ikut sama kami ke kantor. Setelah di kantor kemudian mereka mengakui bahwa mereka yang melakukannya," jelasnya.
BACA JUGA:Jepang Kekurangan Tenaga Kerja Pengemudi