Pengungsi-pengungsi ada yang menjual harta benda kemudian datang ke sini dengan iming-iming kehidupan yang layak.
“Sekarang kita lihat reaksi sosial dari masyarakat kita (yang menolak). Perbedaan kultur, perbedaan budaya selalu terjadi,” kata Yasonna.
Ia mengakui kedatangan pengungsi tersebut membuat resah sejumlah masyarakat setempat terutama di Aceh dan Sumatera Utara. Untuk itu pemerintah akan mencari jalan terbaik bersama instansi terkait untuk menyelesaikan persoalan dengan tetap memerhatikan aspek HAM.
Ia berharap pemerintah daerah maupun pusat serta UNHCR dapat bersama mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan persoalan ini.
BACA JUGA:TPP ASN Tahun 2024 Dijamin Lancar
Sementara itu, Ketua Komnas HAM, Nova Sigiro, mengatakan, Komnas HAM akan bekerja sama untuk membantu pengungsi Rohingnya yang terindikasi menjadi korban pelanggaran HAM.
“Komnas HAM juga sudah melakukan pantauan ke Aceh dan melakukan koordinasi dengan kementerian lembaga, termasuk Kemenkumham. Ke depan kita akan terus berkoordinasi untuk memastikan para pengungsi yang ada dan korban perdagangan manusia dan korban konflik akan mendapatkan perlindungan,” pungkasnya. (jpnn)