Kesantunan Dalam Berdemokrasi

Kamis 11 Jul 2024 - 17:49 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Kedua, kecerdasan dan kelicikan adalah elemen kunci untuk mencapai dan mempertahankan kekuasaan. Machiavelli berpendapat bahwa penguasa harus menggunakan kecerdasan dan kelicikan.

Dalam 'jegal-menjegal', strategi seperti fitnah dan manipulasi informasi sering digunakan untuk merugikan lawan.

Ketiga, manipulasi informasi adalah strategi utama. Mengendalikan narasi dan persepsi publik sangat penting untuk memenangkan dukungan. Dalam politik modern, ini bisa dilakukan melalui penyebaran berita palsu dan kampanye disinformasi. 

Keempat, aliansi strategis sering digunakan untuk memperkuat posisi dan mengatasi saingan. Machiavelli menekankan pentingnya memilih aliansi dengan hati-hati dan menggunakannya untuk keuntungan taktis.

BACA JUGA:Keppres Keluar, Hasyim Asy’ari Resmi Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Dalam 'jegal-menjegal', politikus sering membentuk aliansi untuk mengisolasi lawan dan meningkatkan daya tawar mereka. 

Kelima, pengaruh dan kendali atas situasi politik sangat penting. Untuk memenangkan perebutan kekuasaan, politikus harus mampu mengendalikan dinamika politik dan memanfaatkan situasi untuk keuntungan mereka.

Machiavelli menekankan bahwa penguasa harus siap menghadapi perubahan dan memanipulasi keadaan untuk tetap berkuasa. 

Meskipun pandangan Machiavelli memberikan wawasan realistis tentang dinamika kekuasaan, penting untuk diingat bahwa politik yang sehat harus didasari oleh integritas, kejujuran, dan kepentingan publik. 

BACA JUGA:KPK Serahkan Kembali 4 Unit Mobil Milik Sunjaya

Dalam praktik politik yang etis, ambisi dan kekuasaan seharusnya sejalan dengan nilai-nilai moral dan tujuan yang lebih besar demi kesejahteraan masyarakat.

SIAPA MENJEGAL SIAPA? 

Dalam proses ini, persaingan antar kontestan politik sering kali tidak terelakkan. Strategi yang sering digunakan adalah praktik “jegal menjegal” dalam perebutan untuk mendapatkan rekomendasi partai.

Tulisan sederhana ini sebatas highlight sepintas, perihal bagaimana kontestan politik mengaplikasikan strategi ini, menggunakan teori Machiavelli sebagai dasar, serta memberikan analisis terkait situasi Pilkada saat ini. 

BACA JUGA:Grand Syekh Al Al Azhar Apresiasi Indonesia Bela Palestina

Beberapa kasus mencuat di mana kandidat melakukan langkah-langkah signifikan untuk menjegal lawan, seperti mengangkat isu-isu kontroversial atau memanfaatkan kelemahan lawan untuk keuntungan mereka.

Tags :
Kategori :

Terkait