Misteri calon Pj Bupati Cirebon yang dirahasiakan Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Mohamad Luthfi MSi akhirnya terkuak. Dia adalah Drs M Ade Afriandi MT yang saat ini Kasatpol PP Provinsi Jawa Barat.
Surat bersifat rahasia dengan nomor 100.2/1292-DPRD yang ditandatangani Mohamad Luthfi menyebutkan 3 nama calon Penjabat atau Pj Bupati Cirebon sesuai hasil usulan pimpinan DPRD. Yakni Prof Dr Sugianto SH MH, Dr Hilmy Rivai MA, dan Drs Mochamad Ade Afriandi MT.
Prof Dr Sugianto SH MH merupakan Guru Besar IAIN Syekh Nurjati Cirebon, sementara Dr Hilmy Rivai MA saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cirebon.
Saat dikonfirmasi Radar Cirebon, Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Mohamad Luthfi MSi mengakui satu dari tiga nama usulan Pj Bupati berasal dari Provinsi Jawa Barat. Bukan eselon II Kabupaten Cirebon.
“Ketiga nama yang diusulkan ini berdasarkan rapat pimpinan DPRD, jadi tidak ada yang dirahasiakan. Dua nama sudah sepakat di tingkat pimpinan, satu lagi saya yang mengusulkan. Sebab, unsur pimpinan sebelumnya sudah sepakat satu nama itu diserahkan ke saya untuk menentukan siapa yang layak dan pantas diusulkan," kata Luthfi, Minggu (10/12/2023).
Sebagai ketua, kata Luthfi, dirinya bertanggungjawab penuh atas keputusan lembaga DPRD Kabupaten Cirebon bersama pimpinan yang lainnya. Dia pun mengaku hal ini dijelaskan secara langsung kepada dengan menunjukkan dokumen atau surat yang diajukan ke Kemendagri.
Ia mengatakan hal itu perlu dilakukan agar informasi yang diterima dan disebarkan ke masyarakat benar-benar valid dan konkrit. “Karena kalau terima selentingan kanan kiri tanpa sumber yang gak jelas, bisa jadi isu yang salah. Dan hari ini saya buka, nama calon Pj yang kami usulkan selain Sekda Hilmy dan Prof Sugianto, ada Ade Afriandi yang merupakan Kasatpol Jabar," ungkapnya.
Luthfi menjelaskan kenapa yang dipilih adalah Ade Afriandi. Ia mengatakan ada beberapa nama eselon II provinsi yang punya sejarah di Kabupaten Cirebon. Seperti Dicky Saromi yang pernah menjabat sebagai Pj Bupati Cirebon, juga Dedi Taufik yang pernah menjabat sebagai Pj Walikota Cirebon. Sedangkan Ade, kata Luthfi, mempunyai garis leluhur Cirebon.
“Meski ada beberapa eselon II Provinsi Jabar lainnya yang juga punya sejarah dengan Cirebon. Seperti Dicky Saromi dan Dedi Taufik. Hanya saja kedua nama itu tidak bisa di usulkan ke Kemendagri RI karena sudah diusulkan Pemprov Jabar sebagai calon Pj di daerah lain," ungkapnya.
Selain itu, sambungnya, eselon IIA di Kabupaten Cirebon sudah habis untuk diusulkan. Hanya Hilmy Rivai yang bisa diusulkan. Meskipun ada dua pejabat lainnya yang masuk kategori eselon IIA. Yakni Rahmat Sutrisno dan Hendra Nirmala. Hanya saja, yang satu terbentur aturan, dan yang kedua tidak berminat. Namun, politikus PKB itu tidak menjelaskan secara detail aturan yang dimaksud.
Sebelumnya, Sekwan Kabupaten Cirebon Asep Pamungkas SP tak membocorkan 1 nama calon Pj Bupati Cirebon ke media dengan alasan dilarang Ketua DPRD Mohamad Luthfi. Hanya 2 nama yang diungkap ke publik, yakni Sekda Hilmy Rivai dan Guru Besar IAIN Syekh Nurjati Cirebon Sugianto.
Kepada Radar Cirebon, Asep mengatakan usulan tiga nama calon Pj Bupati Cirebon sudah dikirimkan ke Kemendagri sejak Rabu (6/12). Nama yang diusulkan tak berubah, yakni Sekda Kabupaten Cirebon Dr Hilmy Rivai MA dan Guru Besar IAIN Prof Dr Sugianto SH MH.
Untuk satu nama lainnya, kata Asep Pamungkas, itu bersifat rahasia.
Dia mengaku satu nama dirahasiakan atas perintah langsung Ketua DPRD Mohamad Luthfi. “Mohon maaf, saya diperintahkan ketua dewan untuk tidak membocorkan satu nama lainnya. Saya hanya bisa pastikan ada Hilmy Rivai dan Prof Sugianto. Ketua berpesan, kalau media ingin tahu silahkan hubungi langsung ketua dewan," kata Asep.
Ia mengaku tidak tahu pasti apa alasan Ketua DPRD enggan memunculkan satu nama calon Pj Bupati ke publik. "Saya tidak paham ya. Yang pasti tiga nama sudah dikirimkan ke Kemendagri. Dan saya pun harus menjaga amanat dari ketua dewan,” tandas Asep kepada Radar Cirebon.