Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon terus berupaya mewujudkan penganekaragaman konsumsi pangan dengan membudayakan pola konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA), terutama di sekolah-sekolah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Cirebon Drs Erus Rusmana MSi mengatakan, konsumsi B2SA merupakan salah satu upaya untuk menurunkan maupun pencegahan stunting, selain dalam rangka mewujudkan generasi muda yang sehat, cerdas dan berprestasi.
Selain itu, gerakan tersebut sejalan dengan program prioritas pemerintah yang harus sinergis, dari mulai pemerintah pusat hingga pemerintah desa. “Melalui gerakan ini, diharapkan Kabupaten Cirebon berhasil menekan prevalensi stunting,” Iyus-sapaan akrabnya.
Menurutnya, manfaat lain dari gerakan tersebut, diantaranya meningkatkan pengetahuan tentang jenis-jenis makanan B2SA, mendorong siswa untuk mengkonsumsi makanan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman, membentuk kebiasaan makan yang sehat dan bergizi sejak usia dini, serta meningkatkan kesehatan dan daya tahan tubuh siswa.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting di Kabupaten Cirebon 2023 mengalami kenaikan dari 18,65 persen menjadi 22,9 persen.
“Kami ingin pengetahuan dan kesadaran siswa tentang pentingnya konsumsi pangan B2SA dalam kehidupan sehari-hari bisa terwujud. Sekolah juga, saya minta, untuk menciptakan suasana sekolah yang kondusif untuk mendorong siswa agar lebih antusias dalam mengkonsumsi makanan B2SA,” imbuhnya.
Masih, kata Iyus, gerakan tersebut merupakan program strategis untuk memberikan pengetahuan bagi masyarakat, terutama generasi penerus bangsa.
“Konsumsi makanan yang baik merupakan bekal untuk masa depan, selain sebagai salah satu bentuk atau upaya dalam penanganan stunting. Pemenuhan gizi yang seimbang menjadi hal yang esensial, khususnya bagi anak-anak usia sekolah yang sedang dalam masa pertumbuhan,” ungkapnya.
“Saya berharap, sosialisasi yang dilakukan ini bermanfaat untuk kita semua,” pungkasnya. (sam)