Kebiasaan Merokok Masyarakat Kabupaten Cirebon

Minggu 09 Jun 2024 - 15:46 WIB
Reporter : Bambang
Editor : Bambang

Kebiasaan merokok sepertinya sudah mendarahdaging. Sulit untuk menghilangkan kebiasaan merokok. Meskipun pemerintah sudah mengeluarkan himbauan dan peringatan keras akan bahaya merokok, masyarakat tetap saja merokok.

BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN

Fenomena munculnya rokok-rokok baru dengan merek yang aneh-aneh  menjadi bukti bahwa kenaikan harga rokok-rokok mainstream justru menjadi  berkah  tersendiri bagi para penikmat rokok.

Ya, rokok-rokok merek baru yang bermunculan bak jamur di musim hujan itu menawarkan harga yang jauh lebih murah daripada rokok-rokok lama yang harganya melambung sangat tinggi. 

BACA JUGA: Peduli Masalah Stunting, Polresta Cirebon Beri Sembako dan Makanan Bergizi

Rokok-rokok baru itu laris manis di pasaran. Jadi, kesimpulannya, kenaikan cukai rokok yang membuat harga rokok melambung tinggi tidak membuat masyarakat mengurangi konsumsi rokok karena memang tersedia rokok-rokok pengganti yang harganya jauh lebih murah. 

Dari segi apapun, khususnya dari segi kesehatan, merokok sangat merugikan. Menurut WHO, tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahunnya, termasuk sekitar 1,3 juta orang bukan perokok atau perokok pasif.

Sekitar 80% dari 1,3 miliar pengguna tembakau di dunia tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk Indonesia. 

Dalam sumber yg sama, menurut WHO, lebih dari 40 persen perokok di dunia (hampir setengahnya), meninggal karena penyakit paru-paru, seperti kanker, penyakit pernapasan kronis, dan TBC.

BACA JUGA:Banyak Dokumen Belum Terasipkan, Pemkab Cirebon Siap Daftarkan ke ANRI

Dalam sebuah penelitian di Inggris, seperti dikutip dari Netdoctor.co.uk, ada 15 penyakit yang dapat disebabkan oleh rokok. 

Yaitu; Kanker paru, Kanker kandung kemih, Kanker payudara, Kanker serviks, Kanker kerongkongan, Kanker pencernaan, Kanker ginjal, Kanker mulut, Kanker tenggorokan, Serangan jantung, Penyakit jantung koroner (PJK), Aterosklerosis, Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), Impotensi, dan Gangguan medis lainnya.

Hal ini membuat kerugian ekonomi dari penggunaan tembakau sangat besar dan mencakup biaya perawatan kesehatan yang signifikan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh penggunaan tembakau.

Belum lagi hilangnya sumber daya manusia yang diakibatkan oleh morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh tembakau. 

BACA JUGA:Ayu Mendaftar Pilbup Lewat DPD Gerindra Jabar, Itu Dibenarkan Ketua DPC H Subhan

Di Indonesia, beban biaya kesehatan akibat penyakit terkait rokok konon mencapai 27,7 triliun dan lebih dari setengahnya atau sebesar 15,5 triliun ditanggung oleh BPJS.

Tags :
Kategori :

Terkait