Apalagi guru mempunyai kegiatan yang sangat banyak; persiapan, mengajar, mengevaluasi, memeriksa tugas murid, merefleksi, dan terus begitu.
Salah satu kegiatan penting guru adalah menyiapkan bahan ajar, misalnya memilih teks. Teks sebagai bahan ajar harus dipilih guru dari berbagai sumber.
Guru dapat memperoleh dengan mudah, yaitu dengan memilih teks yang telah disediakan pada buku ajar atau bisa juga memilih teks yang tersedia di dunia maya.
BACA JUGA:Akhir Mei DBD Tercatat 700 Kasus, Jumlah Ini Sama Dengan Kasus DBD dalam Setahun di 2023
Pilihan teks ditentukan dengan timbangan “kehendak” kurikulum. Guru harus “taat” memenuhi target kurikulum. Pilihan penting adalah kebergunaan teks itu bagi kehidupan para murid.
Pembelajaran yang berulang dengan waktu yang cukup lama diharapkan mampu membina para murid menjadi manusia yang berkualitas.
Guru dapat menjadikan murid menjadi orang berkualitas melalui pembelajaran pemahaman teks. Pilihan teks guru dapat memberikan kesempatan kepada murid memahami bagaimana menjalankan hidup yang benar, hidup yang membahagiakan di dunia dan akhirat.
Guru harus menimbang sumber teks yang dapat dipastikan berisi kebenaran, perkataan yang terbaik. Sumber yang terbaik itu adalah Quran dan hadis.”Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah Kitabullah (al- Qur'an), sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad Saw (Sunnah). "(HR. Muslim).
Guru dapat memilih beberapa teks yang terdapat pada Quran atu hadis sebagai pencerahan atas teks-teks buatan manusia.
Quran petunjuk jalan lurus.“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat sebuah garis lurus bagi kami, lalu bersabda, ‘Ini adalah jalan Allah’, kemudian beliau membuat garis lain pada sisi kiri dan kanan garis tersebut, lalu bersabda, ‘Ini adalah jalan-jalan (yang banyak).
Pada setiap jalan ada setan yang mengajak kepada jalan itu,’ kemudian beliau membaca, “Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kalian dari jalan-Nya’” ([Al An’am: 153] Hadits shahih diriwayatkan oleh Ahmad dan yang lainnya).
Atas dasar ini dengan mengutip teks dari Quran sesungguhnya guru sedang memberi tahu banyak hal dapat dipraktikkan murid dalam menjalankan hidup yang baik.
BACA JUGA:Warga Kota Cirebon Demo soal Tarif PBB, Soenoto: Tiru Solo, di Sana Sudah Dibatalkan
Misalnya guru dapat mendiskusikan teks tentang amal yang memasukkan ke surga (hadits: Abu Isa At Tirmidzi Nama kitab: Sunan At Tirmidzi Nomor: 2616 Derajat hadits: Hasan shahih), penciptaan bumi dan langit (Quran Surat Al-Baqarah ;29-39), tentang dialog antara Nabi Musa dan Nabi Khidir (Quran Surat Al-Kahfi 60 – 82); tentang kisah ashabul Kahfi (Quran Surat AlKahfi ; 9-20), dialog Hercalius dan Abu Sufyan (Perawi: Abu Sufyan Ulama hadits: Al Bukhari Nama kitab: Shahih Al Bukhari Nomor: 7 Derajat hadits: Shahih).
Guru dapat mencari teks lain untuk kepentingan membelajarkan murid menjalani kehidupan. Tentu saja guru dapat berkonsultasi dengan para ustad agar tidak salah memilih teks yang diambil dari Quran atau hadis. Menjadikan Quran dan Hadis sebagai sumber, Insya Allah mendapat pahala, mendapat kebaikan untik dunia dan akhirat. Bisa juga guru memilih sumber lain dengan timbangan kebergunaan bagi kehidupan guru kini dan pada masa depan.