Warga Panguragan tengah menanti peningkatan Jalan Arjawinangun-Suranenggala. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon telah menjanjikan akan ada peningkatan di jalan tersebut, dalam waktu dekat.
Bahkan, betononisasi di jalan tersebut dijanjikan akan dikerjakan di akhir bulan Mei 2024. Namun, sampai dengan bulan Juni ini, belum terlaksana.
Saat dikonfirmasi Radar Cirebon, Kabag Pengadaan Barang dan Jasa (Barjas) Setda Kabupaten Cirebon, Uus Sudrajat menyatakan, ada sepuluh paket pekerjaan staregis di Kabupaten Cirebon. Salah satunya adalah Jalan Arjawinangun-Suranenggala.
Dijelaskannya, dari sepuluh paket staregis di Kabupaten Cirebon itu, baru dua paket pekerjaan yang selesai mendapatkan pemenang lelang. Yakni, peningkatan Jalan Arjawinangun-Suranenggala dan pemeliharaan periodik Jalan Sindanglaut-Ciawigajah.
“Peningkatan Jalan Arjawinangun-Suranenggala itu nilai pekerjaannya Rp7,9 miliar, dan pemeliharaan periodik Jalan Sindanglaut-Ciawigajah nilainya Rp7,074 miliar. Semua bersumber dari anggaran DAK,” kata Uus, Selasa 4 Juni.
Menurutnya, kedua paket pekerjaan yang sudah selesai mendapatkan lelang. Bahkan, Ia juga sudah mengeluarkan surat perintah kerja (SPK). Jadi seharusnya, kata Uus, sudah dilakukan pekerjaan oleh pemenang lelang.
“Akhir bulan Mei sudah keluar nama pemenangnya. Tugas kami sudah selesai, harusnya sih sudah digelar pekerjaannya. Lebih jelasnya coba nanya ke dinasnya (DPUTR, red),” kata Uus.
Sementara itu, Uus juga menjelaskan terkait sepuluh paket staregis yang baru mengajukan lelang. Ada tiga paket tengah berkonsultasi kepadanya untuk mengajukan lelang.
“Tiga paket itu revitalisasi Pasar Palimanan nilainya Rp15 miliar bersumber dari anggaran BKK Jabar, kemudian pengembangan SPAM perkotaan nilainya Rp4 miliar dan normalisasi Kalisoka Plered nilainya Rp2 miliar. Semua bersumber dari anggaran Bankeu,” ujarnya.
Sementara sisanya atau lima paket pekerjaan staregis lainnya, belum mengajukan lelang. “Seperti milik Dinas Pendidikan (Disdik) ada empat paket dan Dinas Kesehatan (Dinkes) ada satu paket,” katanya.
Dijelaskan Uus, empat paket milik Disdik bersumber dari anggaran DAK, berupa revitalisasi SDN 2 Cikulak Kecamatan Waled senilai Rp2,29 miliar, paket pekerjaan revitalisasi SDN 2 Palimanan Barat senilai Rp2,24 miliar, paket pekerjaan revitalisasi SMPN 2 Mundu senilai Rp2,24 miliar dan paket pekerjaan revitalisasi SMPN 1 Dukupuntang senilai Rp1,6 miliar.
Sementara milik Dinkes, anggaran juga bersumber dari DAK, berupa pekerjaan pembangunan gedung PSC 119 senilai Rp1,2 miliar. “Saya sekadar mengingatkan, maksimal tanggal 17 Juli 2024 harus keluar SPK. Kalau melebihi tanggal itu takutnya anggaran itu tidak bisa diserap,” pungkas Uus. (cep)