CIREBON- Akibat keterlambat dalam pengiriman, maka harga bawang bombay di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Cirebon melonjak drastis.
Seperti yang terjadi di pasar Pasalaran Weru ini, stok bawang bombay hanya sedikit, sehingga persediaan bawang bombay cepat habis.
Untuk harga dari yang biasanya dijual di harga Rp25 ribu/kilogram (kg), naik menjadi Rp100 ribu/kg.
BACA JUGA:Ridwan Kamil: Saya Bersaksi Pak Acep Orang Baik
“Yang lagi naik bawang bombay, sampai Rp100 ribu per kilogram. Kata pemasok, bisanya naik karena telat pengirimannya, memang kalau bawang bombay, impor dari India”
“Cepat habis, kebutuhan bawang bombay buat masak kebab, pizza, aneka seafood, dan lainnya,” terang Kepala Pasar Pasalaran Kabupaten Cirebon Siti Nuraeni Hasanah, Selasa 21 Mei.
Selain bawang bombay, lanjut Siti, selama satu bulan ini bawang merah juga masih mahal, yakni di harga Rp50 ribu/kg.
BACA JUGA:Kuningan Berduka, Acep Purnama Meninggal Dunia
Kenaikan garga bawang dibenarkan Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan dan Pengendalian Barang Pokok dan Penting Disdagin, Peni Sigiarsih.
Bahkan, saat dikonformasi, Peni besama jajarannya masih melakukan monitoring dan memantau harga di sejumlah pasar yang dikelola oleh Pemda Kabupaten Cirebon.
“Saya sedang keliling ke pasar, monitoring harga bapokting (bahan pokok dan penting). Bawang merah masih di harga Rp50 ribu per kilogram, bawang bombay di Pasar Pasalaran dan Palimanan Rp 100.000 per kilogram,” terang Peni.
BACA JUGA:Ada Edaran Terbaru, Pj Kepala Daerah Maju Pilkada 2024 Harus Mundur Paling Lambat Juli
Peni juga menelusuri penyebab kenaikan harga bawang bombay dan bawang merah. “Khusunya komoditi bawang bombay dan bawang merah, ada keterlambatan bongkar muatnya,” jelasnya.
Sementara untuk komoditas lainnya, seperti beras premium masih tetap di harga Rp15 ribu sampai Rp16 ribu/kg. Beras medium dari harga Rp12 ribu sampai Rp14 ribu/kg.
BACA JUGA:Kasus Vina: Tetangga Pegi Diserang Netizen, Disebut sebagai Andi dan Dani