Pariwisata edukatif, yang menggabungkan sejarah dan keagamaan, diharapkan menjadi daya tarik utama. Penggunaan teknologi digital seperti aplikasi wisata dan tur virtual akan membuat pengalaman pariwisata lebih interaktif dan informatif.
Saya menghentikan dulu pembicaraan, sepertinya mereka belum memahami sampai sejauh itu.
“Apakah budaya kita akan musnah?” Seru Ike anak 8A dengan ekspresi wajah khawatir.
“Oh, justru pelestarian budaya juga menjadi prioritas utama di Cirebon. Rencana dua dekade ke depan mencakup restorasi situs bersejarah, seperti keraton dan masjid kuno, serta pembaharuan seni dan kerajinan tradisional.
Program pendidikan dan pelatihan untuk generasi muda, terutama dalam seni tradisional seperti batik, wayang, dan tarian Cirebon, akan diperkuat. Pelestarian bahasa dan sastra lokal, serta dokumentasi cerita rakyat dan sejarah lisan, menjadi aspek penting dalam usaha ini. Seperti yang sedang ibu tulis saat ini tentang buku legenda asal-usul daerah-daerah yang berada di Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA:Dekan Baru, Harus Bisa Jaga Reputasi UGJ
“Peranan Cirebon sebagai pusat pendidikan dan penelitian Islam juga akan diperkuat. Diperkirakan universitas dan lembaga penelitian akan mengembangkan program studi Islam, sejarah Cirebon, dan kebudayaan. Pusat-pusat penelitian akan fokus pada aspek historis, filosofis, dan kontemporer Islam, serta interaksi antara Islam dan budaya lokal.
Globalisasi dan kemajuan teknologi digital akan membawa perubahan signifikan dalam cara Cirebon mempromosikan warisan budayanya.
Media sosial, platform online, dan aplikasi seluler akan menjadi alat penting untuk menjangkau masyarakat umum. Penggunaan teknologi dalam pameran museum dan situs bersejarah diharapkan menawarkan pengalaman yang lebih mendalam dan interaktif. Adaptasi warisan budaya dalam bentuk digital seperti film, musik, dan media akan memperluas jangkauan dan daya tarik budaya Cirebon ke generasi muda dan audiens dunia.
Dalam hal pertumbuhan ekonomi, Cirebon berpotensi mengalami diversifikasi ekonomi. Sektor seperti teknologi, pendidikan, dan layanan kesehatan diperkirakan akan berkembang. Investasi dalam energi terbarukan dan praktek bisnis berkelanjutan, sejalan dengan isu perubahan, akan menjadi fokus.
BACA JUGA:Panggilan Kedua Terhadap Tersangka, IPW Mendesak Firli Ditahan
Pengembangan ekosistem pelaku bisnis pemula akan mendorong inovasi lokal. Kemitraan antara pemerintah lokal, sektor swasta, dan komunitas luar, akan mendukung inisiatif ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan menyeluruh dan berkelanjutan.
Perubahan demografis dan sosial, termasuk peningkatan populasi muda dan perpindahan penduduk, akan membawa dinamika sosial baru. Perubahan ini mungkin mempengaruhi kebutuhan pendidikan, pekerjaan, dan layanan sosial.
Pendidikan multikultural dan program kesadaran budaya akan menjadi lebih penting untuk mempromosikan integrasi sosial dan toleransi. Keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian tradisi akan menjadi isu kunci dalam menghadapi perubahan sosial ini.”
“Ya, syukurlah. Karena budaya itu akan mempertahankan jati diri, akan mempersatukan komunitas, juga mendorong seni lebih maju, dan menghubungkan berbagai budaya local atau dunia,” jelas Gen sambil menarik nafas dalam. (*)
Penulis adalah Guru SMPN 1 Plered Kab Cirebon