CIREBON- Minat warga Kabupaten Cirebon menjadi pekerja migran masih tinggi.
Kondisi ini, membuat Kabupaten Cirebon menjadi salah satu kantong penyumbang pekerja migran terbesar di Indonesia.
Alasan masih banyak warga yang berminat menjadi pekerja migran, lantaran penghasilan yang didapatkan lebih tinggi dibandingkan bekerja di dalam negeri.
BACA JUGA:Indonesia vs Guinea: Panggung Terakhir Garuda Muda
Kondisi tersebut, terjadi karena kesempatan kerja di Kabupaten Cirebon terbatas.
“Silakan bekerja di luar negeri, tetapi gaya hidup harus diperhatikan, jangan sampai mengubah gaya hidup,” pesan Bupati Cirebon Drs H Imron MAg.
Kata dia, dibalik besarnya remitansi yang dikontribusikan pekerja migran pada pembangunan, ancaman bagi para pekerja migrant masih cukup tinggi.
BACA JUGA:Bupati Imron Salurkan Santunan untuk PMI yang Pulang dalam Keadaan Bermasalah
Menurutnya, Pekerja Migran Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon masih dihadapkan pada beberapa kasus.
Diantaranya kekerasan, penipuan, jeratan hutang, penelantaran anak, perceraian hingga gangguan kejiwaan, yang hingga saat ini belum tertangani secara baik.
“Intinya, para PMI harus mengecek ke Disnaker untuk memperoleh informasi mengenai penyalur resmi. Hal ini dilakukan, agar PMI tetap mendapatkan perlindungan,” lanjutnya.
BACA JUGA:Pilbup Cirebon, Calon Perseorangan Harus Kantongi 112.743 Dukungan
PMI asal Kabupaten Cirebon mendapat santunan dari Pamkab Cirebon.
Santunan diberikan langsung Bupati Cirebon Drs H Imron MAg kepada 9 pekarja yang pulang dalam keadaan bermasalah.