CIREBON-Rumah produksi intip yang berlokasi di Blok Tengah, Desa Tuk, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon terbakar, pada Minggu dini hari 21 April sekitar 03.32 WIB.
Peristiwa itu, bermula dari pemilik usaha, Nengsiah melakukan aktivitas penggorengan intip nasi, dengan memanaskan minyak di atas wajan menggunakan kompor gas.
“Menurut informasi yang didapat, ketika menunggu panasnya minyak, ditinggal dan ketiduran. Nah, diduga karena minyak terlalu panas hingga menimbulkan api pada minyak dan terjadi percikan api yang mengenai tumpukan kayu kering atau benda lainya yang mudah terbakar,” papar Kabid Pemadaman, Penyelamatan, dan Sarana Prasarana (PPSP) pada Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Cirebon, Eno Sujana.
Api pun semakin membesar, tanpa diketahui pemiliknya. Untungnya, pemilik rumah produksi intip itu keburu bangun karena panasnya bara api. Ia kemudian lari keluar menyelamatkan diri dan meminta pertolongan warga setempat.
Warga kemudian berdatangan membantu memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya. Namun, api terus membesar dan menjalar mengenai atap rumah.
Warga lainnya pun kemudian menghubungi petugas Pemadam Kebakaran (Damkar)melalui telepon seluler.
“Sekitar pukul 03.32 WIB dari sektor Damkar Weru mendapat telepon dari Bayu yang melaporkan adanya kebakaran. Sambil menunggu kami datang, kami juga menyarankan untuk memadamkan api dengan alat seadanya untuk mencegah menjalarnya api,” terangnya.
Dari laporan itu, satu regu Damkar Pos Jaga Weru bergegas menuju ke lokasi kejadian.
Setibanya di lokasi, api sudah dapat dikendalikan oleh masyarakat, dan tinggal pendinginan.
Petugas pun tinggal melakukan pemeriksaan pada area yang terbakar, apakah masi ada api yang menyala, atau bara yang dapat menimbulkan nyala api.
“Selesai penanganan sekitar pukul 04.08 WIB. Adapun yang terbakar berupa peralatan produksi intip dan bahan lainya yang mudah terbakar. Akibat kejadian itu, korban mengalami kerugian sekitar Rp50 juta,” tandasnya.
Eno memastikan tidak ada korban luka-luka maupun korban jiwa dalam kejadian tersebut. “Masyarakat kompak melakukan pemadaman, sehingga api tidak menyebar dan dapat dikendalikan dengan cepat,” imbuhnya. (cep)