Iapun bersyukur bisa membeli sebuah rumah di pusat Kota Banda Aceh yang cukup luas dengan memiliki halaman depan yang luas, sehingga dapat digunakan untuk berjualan mi ayam jamur seharga Rp16 juta.
Imron memilih pulkam menggunakan mobil sendiri via kapal laut dengan sopir anak lelakinya Holil (22).
“Baru sebulan belajar nyetir mobil dengan bekal SIM A dan langsung praktik nyetir dari Aceh ke Jawa. Alhamdulilah selamat hingga ke Majalengka,” ujarnya.
Diceritakan dari Aceh naik mobil ke Medan lalu melintasi pelabuhan menyebrang ke Riau terlebih dahulu karena ingin silaturahmi ke kakaknya yang 30 tahun tidak berjumpa.
Dari Batam Riau selama 18 jam naik kapal laut besar dengan biaya sebesar Rp2,5 juta permobil.
BACA JUGA:Desak Percepat Perbaikan Jalan
Kemudian sempat naik kapal lagi selama dua jam ke sebuah pulau dengan tarif kapal sebesar Rp400 ribu lebih.
Setelah dari Riau lalu berkendara darat ke Jambi langsung menuju Palembang hingga Pelabuhan Bakauhuni Lampung.
Dia bersyukur pada Kamis lalu sudah nyeberang ke Merak dan informasinya pada Jumat lalu terjadi musibah sebuah kapal Feri karam di Bakauhuni.
“Saya singgah dulu ke adik di Tanjung Priok Jakarta sekalipun harus mutar muter cari alamat rumah adik yang sudah beda dan pangling. Setelah 2 hari di Jakarta, lalu ke Majalegka tiba pada Minggu malam (7/4) sekitar pukul 23.00,” ujarnya. (ara)