BACA JUGA:Sekda Dian Gercep Tanggapi Keluhan Warga
“Setiap Pos Pelayanan (Posyan) kita menyediakan tenaga kesehatan, juga menyediakan tempat bermain anak, tempat relaksasi kursi pijat dan sebagainya," kata Kombes Sumarni.
Dengan fasilitas itu, diharapkan bisa dimanfaatkan oleh para pemudik yang kelelahan dalam perjalanannya. Ia mempersilakan para pemudik untuk istirahat sejenak, kemudian saat sudah pulih, melanjutkan perjalanannya kembali.
Selain itu, pihaknya juga sudah menutup sejumlah u-turn yang ada di sepanjang jalan pantura dari Susukan hingga Losari. Namun tidak semua u-turn ditutup. Dari 77 u-turn yang ada di pantura Kabupaten Cirebon, ada 38 yang ditutup.
“Jadi beberapa u-turn yang kita anggap menimbulkan potensi kemacetan, kita tutup. Kita juga sudah analisa, ada beberapa u-turn yang kita tetap buka dengan menempatkan petugas di sana," sambung Kombes Sumarni.
BACA JUGA:Penyebab Utama Persija Jakarta Disanksi FIFA, Begini Reaksi Macan Kemayoran
Disinggung soal titik rawan kepadatan arus lalu lintas, Sumarni mengatakan ada di pertigaan maupun di persimpangan jalan. Selain itu, yang menjadi titik rawan di pasar tumpah. Seperti Pasar Tegalgubug, Pasar Minggu Palimanan, Pasar Kue Weru, dan Pasar Ikan Gebang.
Pihaknya juga menempatkan personel di beberapa titik rawan tersebut. "Yang kita antisipasi, jangan sampai aktivitas masyarakat di pasar tersebut menimbulkan kemacetan bagi pengguna jalan saat arus mudik," terangnya.
Terpisah, Kapolres Cirebon Kota AKBP M Rano Hadiyanto mengatakan dalam Operasi Ketupat Lodaya 2024, pihaknya berkolaborasi dengan TNI, Damkar, Dinas Kesehatan, BPBD, Dishub, Satpol PP dan instansi terkait lainnya di Kota Cirebon.
“Untuk personel TNI jumlah sebanyak 32 orang, Dishub 70 orang, Satpol PP 36 orang, Damkar 10 orang, Dinkes dan PMI sebanyak 112 orang. Sedangkan dari Polres Cirebon Kota yang dilibatkan sebanyak 428 personel. Kemudian personel bantuan atau BKO dari Polda Jabar sebanyak 60 personel, instansi samping sebanyak 206 orang. Jadi jumlah total yang terlibat sebanyak 748 personel," katanya.
BACA JUGA:Foden Cetak Trigol, Manchester City Menang 4-1 atas Aston Villa
Rano menyebutkan, pihaknya juga mendirikan sebanyak 7 pos pengaman di wilayah hukum Polres Cirebon Kota. Pos Terpadu atau pos induk berada di Gunungsari Trader Center (GTC).
Kemudian 7 Pos PAM, antara lain depan Bakorwil, Kedawung, perempatan Pemuda Jl Brigjen Darsono, Kanggraksan, Kalijaga, Mundu, dan Celancang. Lalu, untuk pos pelayanan (pos yan) ada di rest area KM 207 dan 208, lalu di Terminal Harjamukti. Serta ada 4 pos gatur yakni di Kedawung, Rajawali, Penggung, dan Tengahtani.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Cirebon Andi Armawan menyampaikan, puncak arus mudik diprediksi mulai terjadi pada tanggal 6 April 2024.
Andi mengatakan pihaknya akan mengatur durasi traffic light (lampu merah) ketika sudah mulai terjadi kepadatan kendaraan pemudik. “Di kami ada 5 lintasan (lampu merah). Dan kami akan mengatur durasi (lampu merah) ketika kendaraan pemudik sudah mulai ramai. Nanti kita perpanjang lampu warna merahnya dan memperpendek durasi lampu warna hijau," kata Andi Armawan.
Pihaknya juga akan menutup sejumlah u-turn di jalur yang dilalui pemudik. “U-turn depan Korem 063/SGJ akan kita tutup yang sifatnya permanen. U-turn depan RRI juga kami tutup. U-Turn lainnya bersifat kondisional sambil berkoordinasi dengan Satlantas Polres Cirebon Kota,” terang Andi. (cep/rdh)