Sarana dan prasarana (sarpras) penunjang arus mudik-balik 2024 akan didistribusikan pada hari Rabu, 3 April 2024.
Dan, sejumlah langkah pun bakal dilakukan pihak kepolisian, termasuk di Cirebon. Salah satunya adalah menutup titik putar arah atau u-turn di sepanjang jalur pantura Cirebon.
Pantauan Radar Cirebon, petugas Satlantas Polresta Cirebon sudah menyiapkan berbagai sarpras untuk menunjang arus mudik-balik 2024. Sarpras itu seperti traffic cone, water barrier, mini barrier, trailing, tolo-tolo, bambu tolo-tolo, rambu portabel, dan sapras lainnya.
“Ada traffic cone 150 unit, water barrier 65 unit, mini barrier 40 unit, trailing ada 65 unit, tolo-tolo 500 unit, bambu tolo-tolo 700 unit, mini barrier ada 40 unit, dan sapras lainnya," papar Kasat Lantas Polresta Cirebon Kompol Muhamad Ardi Wibowo kepada Radar Cirebon, Selasa 2 April 2024.
Rencananya, sarana dan prasarana itu didistribusikan mulai Rabu, 3 April 2024, ke sepanjang jalur arus mudik dan balik di wilayah hukum Polresta Cirebon. Baik itu di jalur arteri mulai Susukan hingga Losari, maupun jalur tol yang ada di Kabupaten Cirebon.
BACA JUGA:Mudik Lebih Awal, Diskon Tarif Tol 20%
“Jalur arteri banyak u-turn dari Susukan sampai Losari. Ini (titik putar arah atau u-turn) merupakan salah satu penyebab kemacetan. Dengan adanya Operasi Ketupat Lodaya 2024, maka u-turn kita tutup sementara. Hanya beberapa titik saja yang tetap kita buka untuk aktivitas masyarakat sekitar,” ujarnya.
Kompol Muhamad Ardi Wibowo mengimbau kepada masyarakat membantu menjaga dan tidak merusak sarpras yang digunakan untuk menutup u-turn. “Jadi u-turn kita tutup untuk membantu masyarakat yang akan melaksanakan mudik. Mari kita jaga. Kemudian untuk para pemudik, kami mengimbau untuk mengurangi kecepatan di jalur arteri. Meskipun u-turn ditutup, tetap kurangi kecepatan,” pesan Kompol Muhamad Ardi Wibowo.
Sementara itu, untuk kesiapan Pos Pelayanan maupun Pos Pengamanan di Polresta Cirebon, rata-rata sudah siap digunakan. Sejumlah sarana dan prasarana pada sejumlah pos juga sudah dilengkapi. “Pos-pos sudah kita siapkan. Ada pos terpadu GT Palimanan. Ada Pos Pelayanan di rest area 228 jalur A dan di rest area 229 jalur B dan satu posyan ada di Ramayana. Untuk Pos Pengamanan ada di 14 titik di Kabupaten Cirebon," katanya.
Tidak hanya itu saja, Sat Lantas juga menggandeng Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon untuk maksanakan pengecekan kelayakan kendaraan bus di PO Bus Jalur Trans Babakan, PO Sahabat Weru, dan PO Bus Garuda Mas Ciperna. “Hasil pengecekan, seluruh kendaraan bus angkutan umum di Kabupaten Cirebon dalam kondisi siap dan layak untuk mengangkut para pemudik," terangnya.
BACA JUGA:Bupati Ajak Warga Membangun Kabupaten Cirebon
Walaupun, sambung Kompol Muhamad Ardi Wibowo, dalam pengecekan tersebut ditemukan beberapa bus yang tidak dilengkapi APAR atau kondisinya rusak. Juga tak dilengkapi palu pemecah kaca dalam keadaan darurat, dan menggunakan klakson tidak sesuai spesifikasi.
Sehingga bus-bus tersebut diminta segera melengkapi APAR, palu pemecah kaca, dan menggunakan klakson sesuai spesifikasi. Hal itu sebagai upaya meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas dari faktor kendaraan dan manusia. “Kami juga berikan teguran terhadap pihak pengelola, terutama bila kondisi bannya yang sudah tidak layak," tegasnya.
Tidak hanya itu, sembari melakukan cek kelayakan, Sat Narkoba dan Sie Dokkes Polresta Cirebon melakukan tes urine terhadap puluhan sopir bus. Kegiatan itu diikuti oleh sebanyak 14 pengemudi bus angkutan penumpang yang beroperasi di wilayah hukum Polresta Cirebon. “Ada enam paramater yang digunakan dalam tes urine yang kali ini digelar di terminal dan pool bus. Dari hasil tes urine ini, seluruh pengemudi tersebut dinyatakan negatif," tegasnya.
Ia mengatakan, tes urine tersebut bakal dilaksanakan secara random di beberapa lokasi selama masa Operasi Ketupat Lodaya 2024. Hal tersebut untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik yang melintasi wilayah hukum Polresta Cirebon.