CIREBON - Ruang rawat inap di sejumlah rumah sakit di Kota Cirebon penuh.
Ini menyusul dengan adanya lonjakan kasus Demam Bardarah Dengue (DBD) akhir-akhir ini.
Melihat hal tersebut, wakil rakyat Kota Cirebon segera mengambil sikap.
BACA JUGA:Ribuan Warga Antri Beli Beras Sejak Pagi, TIba-tiba Ada Yang Nyalip, Akhirnya Warga Protes dan Ricuh
Komisi III DPRD meminta kepada pemerintah daerah, terutama melalui Dinas Kesehatan, serta seluruh rumah sakit dan puskesmas, untuk serius bersama-sama menangani masalah DBD.
“Mohon perhatian khusus untuk penanggulangan DBD,” kata Ana Susanti dari Komisi III DPRD Kota Cirebon ini.
Bahkan Ana mempertanyakan mengapa penyemprotan (fogging) hanya dilakukan setelah terjadi kasus DBD.
BACA JUGA:Paguyuban Sedulur Akur Selawase Desa Semplo Selama 5 Tahun Rutin Beri Santunan Anak Yatim
Bukankah lebih baik jika penyemprotan dilakukan terlebih dahulu sebelum ada kasus?
Ana menjelaskan, pikaknya mengunjungi pasien di salah satu rumah sakit dan ternyata jumlahnya cukup banyak.
Oleh karena itu, penanggulangan DBD ini perlu dilakukan, baik sebelum maupun setelah terjadi kasus.
BACA JUGA:Sejumlah Jalan Mulai Diperbaiki dengan Cara Ditambal, Salah Satunya Jalan Fatahillah Sumber
Harapannya, penyemprotan dilakukan segera setelah terjadi kasus, tetapi sebelumnya penting untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan DBD.
Pj Walikota Drs Agus Mulyadi MSi menyampaikan bahwa saat ini rumah sakit mengalami peningkatan kasus demam berdarah.
Menurut Agus, munculnya kasus DBD ini disebabkan oleh perubahan cuaca di wilayah Cirebon.