Ribuan Warga Antri Beli Beras Sejak Pagi, TIba-tiba Ada Yang Nyalip, Akhirnya Warga Protes dan Ricuh

Penjualan beras murah melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) di Lapangan Kebon Pelok, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti sempat ricuh.-dokumen -tangkapan layar

CIREBON - Ribuan warga yang sudah mengantre sejak pukul 07.00 WIB menjadi kesal karena ada warga yang menyalip ke depan kasir untuk membeli beras sekitar pukul 08.15 WIB. 

Maka ini menyebabkan protes keras dari warga, tidak hanya terhadap mereka yang menyalip, tetapi juga terhadap petugas yang dianggap tidak dapat mengatasi pelanggaran antrean.

Pemerintah Kota Cirebon kembali menjual beras murah melalui Gerakan Pangan Murah (GPM).

BACA JUGA:Paguyuban Sedulur Akur Selawase Desa Semplo Selama 5 Tahun Rutin Beri Santunan Anak Yatim

Kegiatan ini di gelar  di Lapangan Kebon Pelok, Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti. 

Salah seorang pembawa acara mengumumkan bahwa stok beras hampir habis dan kemungkinan beberapa warga yang suah lama mengantre tidak akan mendapat bagian.

Karuan saja, warga di belakang langsung melakukan dorongan sehingga menyebabkan beberapa orang terjepit, termasuk para lansia.

BACA JUGA:Sejumlah Jalan Mulai Diperbaiki dengan Cara Ditambal, Salah Satunya Jalan Fatahillah Sumber

Putri (35) mengaku sudah mengantre sejak pukul 07.15 WIB dengan harapan bisa membeli beras SPHP seharga Rp52 ribu untuk 5 kg. 

Putri sudah mengikuti instruksi panitia untuk duduk di kursi yang telah disediakan, dan beberapa kali pembawa acara mengumumkan bahwa transaksi belum dimulai hingga diresmikan oleh Pj Walikota.

Namun, Putri merasa kecewa karena panitia tiba-tiba mengizinkan beberapa warga untuk membeli beras SPHP.

BACA JUGA:Kabupaten Cirebon Ini Sebagai Etalase Provinsi Jawa Barat, Harus Jadi Prioritas, Kenapa Semua Usulan di Tolak

Tidak hanya itu, kekecewaan Putri bertambah ketika ia melihat warga yang baru datang menyalip ke depan antrean untuk membeli beras. 

Ia merasa terpanggil untuk menyuarakan protesnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan