Segala hasrat untuk memperpanjang kekuasaan harus dicegah di negeri ini, sebab jika itu terjadi, maka sama saja bahwa invenstasi demokrasi yang sedang dijalankan di negeri ini digagalkan.
Ramadhan harusnya menjadi momen reflektif bagi para elit negeri ini, bahwa kekuasaan itu harus disikapi dengan bijaksana dan tidak membabi buta.
Yudi Latif (2018) dalam sebuah goresan reflektifnya mengingatkan “Ramadhan memberi kesadaran bahwa hasrat menimbun dan berkuasa tak pernah ada puasnya kecuali dengan puasa”.
BACA JUGA:Pesantren Kilat Ditutup, ABH Dibekali Pelatihan Wirausaha
Puasa yang dimaksudkan tentunya puasa yang dihayati secara spiritual dan bukan puasa yang sekedar dijalankan secara ritual. (*)
Penulis adalah Guru Bimbingan Komseling di Cirebon