CIREBON- DPRD Kabupaten Cirebon merencanakan pengembangan zona industri untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja lokal, termasuk lulusan SMA,
Karena, saat ini angka pengangguran di Kabupaten Cirebon masih sangat tinggi, terutama mereka yang lulusan SMA.
"Sebagian besar lulusan SMA menghadapi kendala dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi," tegas Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon, Aan Setiawan SSi.
BACA JUGA:Jalur Utama Cirebon-Ciamis Tadi Malam, Kembali Terputus Akibat Longsor
Alasannya, sambung dia sebagian besar karena kendala ekonomi, selain itu juga karena kekurangan keahlian yang dibutuhkan oleh pasar kerja.
“Wajar kalau lulusan SMA menjadi salah satu penyumbang terbesar angka pengangguran"
"Dan ini, menjadi isu serius yang memerlukan strategi komprehensif,” ujarnya.
BACA JUGA:Daop 3 Cirebon Lakukan Rekayasa Kurangi Dampak Keterlambatan KA Akibat Banjir di Semarang
Aan menyoroti peran pemerintah daerah dalam mengatasi masalah ini.
Meskipun tidak memiliki wewenang langsung atas pendidikan SMA, pemerintah daerah berupaya inovatif dengan menerapkan kurikulum merdeka.
“Kurikulum ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antara lulusan SMA dan kebutuhan industri, memungkinkan mereka langsung terlibat dalam dunia kerja,” terangnya
BACA JUGA:YLBK Ingatkan Makanan Takjil Berwarna Mencolok Bisa Mengandung Pewarna Tekstil
Aan menyoroti langkah inklusif pemerintah daerah melalui penyelenggaraan job fair, salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada lulusan SMA untuk berinteraksi dengan potensi pemberi kerja.
Meskipun fokusnya pada lulusan SMK, upaya inklusif ini menunjukkan komitmen dalam mengatasi pengangguran di kalangan lulusan SMA.
Aan mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja untuk mengundang lebih banyak perusahaan ke daerah tersebut, dan membuka peluang kerja baru bagi lulusan SMA.