Pemilihan kepala daerah (Pilkada) atau Pilbup Kabupaten Kuningan menyisakan waktu beberapa bulan saja. PDIP siap mengusung kembali H Acep Purnama di pilkada mendatang. Kesiapan itu semakin mantap setelah melihat hasil Pileg 2024, PDIP dapat mempertahankan jumlah kursi di DPRD Kabupaten Kuningan.
Pada Pilkada Kuningan 2018 lalu, PDIP mampu memenuhi persyaratan untuk mengusung paket pasangan sendiri. PDIP yang memiliki 9 kursi di parlemen daerah melakukan koalisi dengan Partai Nasdem, pemilik 1 kursi. Sehingga jumlahnya total 10 kursi dan berhak mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati sendiri.
Nah pada Pilkada 2024, PDIP Kuningan dipastikan tidak bisa mengusung calon sendiri lantaran kekurangan satu kursi. Pada Pemilu 2024, partai yang dipimpin H Acep Purnama ini kembali meraih 9 kursi di DPRD Kuningan atau mempertahankan perolehan kursi pada pemilu sebelumnya.
"Dan mau tidak mau PDIP harus berkoaliasi dengan partai pemilik kursi lainnya jika ingin bertarung di Pilkada Kuningan. Tidak mungkin dong dengan jumlah 9 kursi kami bisa mengusung calon sendiri. Siapa yang nanti akan diajak koalisi, itu nanti dilakukan setelah pelantikan anggota dewan baru," jelas Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kuningan Drs Sukiman, Kamis (14/3).
BACA JUGA:Diguyur Rp90 Miliar, Ruas JLTS Mulai Dibangun Desember 2024
Mantan legislator di parlemen daerah itu menggarisbawahi, partainya memiliki sejumlah kader yang mumpuni untuk dicalonkan. Salah satunya adalah mantan bupati H Acep Purnama. Secara mental, kemampuan dan kedekatan dengan masyarakat sudah teruji.
"Ya Pak Acep Purnama menjadi salah satu nominator sebagai calon yang akan kami siapkan. Tapi itu juga semua tergantung keputusan dari DPP. Jika nanti Pak Acep mendapat rekomendasi, ya kami akan manut terhadap keputusan DPP. Tapi jika kemudian ada tokoh lain yang mendapat rekomendasi, kami juga tetap patuh keputusan partai," tegas Sukim, panggilan akrabnya.
Ketika ditanya apakah Acep Purnama akan kembali berpasangan dengan Ridho Suganda pada Pilkada mendatang, Sukiman menggelengkan kepalanya. Alasannya, PDIP tak bisa lagi mengusung paket sendiri karena jumlah kursi di dewan kurang dari persyaratan. Dan solusinya, tetap harus koalisi dengan partai lainnya.
"Kalau mengusung paket sendiri di pilkada, atau misalnya kembali menduetkan Acep-Ridho, saya kira tidak mungkin. Jumlah kursinya kurang. Jadi harus menggandeng partai lain. Bisa dengan PKB, Golkar, Gerindra, atau partai lainnya. Ya partai mana saja," ujar Sukim.
BACA JUGA:Tentang Bandara Kertajati, Jokowi Pernah Bilang Ini Bandara Masa Depan
Terkait peluang mengusung duet Acep dengan Dian Rachmat Yanuar yang menjabat Sekda Kuningan, Sukim mengaku tidak tahu. Bahkan dia belum membicarakan hal tersebut dengan kompatriotnya di partai.
Wah saya malah enggak berpikir ke arah sana. Tapi ya bisa saja terjadi duet Pak Acep dengan Pak Dian, dengan catatan Pak Dian diusung partai lain. Jadi nanti partai yang berkoalisi mengusung calonnya masing-masing. Kami sendiri nanti menunggu keputusan pusat," imbuh Sukim.
Jika pun memang Sekda Dian akhirnya ada niat untuk maju di Pilkada, kata Sukim, partai yang dekat dan potensial mengusung sekda adalah PKB. Terlebih PKB pernah menjadi kendaraan politik ayah dari Sekda Dian ketika terpilih menjadi anggota DPRD Kuningan 23 tahun silam. (ags)