Ia memastikan sejauh ini belum ada permohonan kelas darurat. Semua masih aman terkendali. Yang terparah sekalipun, kata Ronianto, airnya sudah surut. Tinggal dibersihkan lumpurnya.
“Kenapa tidak kita liburkan, karena tinggal dibersihkan saja. Untuk membersihkan butuh tenaga banyak. Walaupun tidak membebankan kepada siswa, tapi kan guru-gurunya bisa datang untuk bergotong-royong membersihkan. Kita masih fokus recovery tempat dulu," bebernya.
Pihaknya juga sudah mengintruksikan untuk melakukan langkah-langkah pengamanan terhadap siswa dan guru serta pegawai. “Jika tidak memungkinkan, siswa belajar di rumah," katanya.
Kemudian, tetap mengecek kondisi bangunan. Jika dicurigai membahayakan, agar segera ambil langkah pengamanan. Kemudian amankan dokumen penting dan barang berharga lainnya.
BACA JUGA:HUT PPNI Ke-50, DPK PPNI RS Ciremai Gelar Donor Darah
Sebagai informasi, selain SD dan SMP, beberapa bangunan Taman Kanan-kanak (TK), Kelompok Bermain (KB) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ikut terdampak banjir. Disdik mencatat, sedikitnya ada 31 lembaga pendidikan yang terdampak dan tersebar di beberapa kecamatan. (cep/sam)