12 Tahun Makan Siang Gratis ala Radar Cirebon

Selasa 05 Mar 2024 - 22:06 WIB
Reporter : Amirul I
Editor : Amirul I

Catatan Yanto S Utomo, CEO Radar Cirebon Group

TIDAK terasa, ternyata program makan siang gratis di Radar Cirebon sudah berlangsung selama 12 tahun. Program ini dikhususkan bagi karyawan grup media ini. Lebih khusus lagi bagi yang ngantor di Cirebon.

Sebenarnya kurang tepat jika disebut makan siang gratis. Sejumlah bagian, terutama yang kerja malam diberi jatah makan untuk sore atau malam hari. Hanya saja, sebagian besar karyawan memang mengambil jatah untuk makan siang. Karena itu, programnya disebut makan siang gratis.

Ini benar-benar makan siang gratis. Tidak mengurangi hak-hak uang makan karyawan. Walau yang tidak mau makan siang, tidak bisa pula diuangkan. Dari direksi hingga para asisten kantor semua mendapatkan jatah makan siang yang sama. Termasuk anak-anak konten kreator yang baru bergabung.

BACA JUGA:Sosok Almarhum Abah Thoha Arjawinangun: Istiqamah Baca 24 Ribu Sholawat Sehari Semalam

Semua mendapat jatah menu yang sama. Jika hari ini lauknya hanya telur, semua akan menikmati makan siang dengan telur. Jika hari tertentu dengan ayam atau ikan, semua akan mendapat jatah yang sama. Intinya, terutama keinginan saya, agar ada kebersamaan makan baren di kantor. Selain gratis, juga tidak boleh diskriminatif. Nasi sama. Lauk pun juga sama.

Yang membedakan hanya porsinya saja. Ada yang minta sedikit. Ada pula yang lebih banyak. Intinya hanya satu jatah. Tak boleh nambah.

Sebenarnya makan siang gratis di kantor itu dulu tidak diwacanakan atau dikampanyekan seperti pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu. Rencana ini hanya spontan karena merespon situasi dan kondisi. Bahkan latar belakang makan siang gratis ini, juga kurang mengenakkan. Namun, sebagai ketua kelas, saya harus mengambil keputusan yang cepat, walau belum tentu tepat.

Ketika itu terjadi musibah. Ada 3 karyawan Radar Cirebon tertabrak sepeda motor bersamaan ketika hendak makan siang di luar kantor. Waktu itu Radar Cirebon tidak memiliki kantin. Yang ada hanya dapur umum untuk sekadar membuat teh atau kopi. Jika makan harus keluar kantor.

BACA JUGA:Stadion Watubelah Dibangun sejak 2012, Terseok-seok hingga Sekarang

Tahun 2012, 3 orang karyawan itu akan makan siang di kaki lima. Lokasinya hanya di seberang Graha Pena Radar Cirebon. Waktu tahun itu, di Jl Perjuangan persis di seberang kantor Radar Cirebon, memang berderet kaki lima. Mereka menjual segala macam makanan dan aneka rasa minuman.

Ketika itu, jalan tersebut memamg tampak kumuh dengan banyaknya pedagang kaki lima. Bahkan bukan hanya kaki lima, banyak pula bangunan semi pemanen yang digunakan untuk berdagang.

Lebih parah lagi, bangunan semi permanen tersebut, buka hanya untuk berdagang. Tapi juga digunakan untuk tempat tinggal. Hanya persis depan Graha Pena saja tak ada yang berjualan. Karena sebelum membangun gedung lantai 5 itu, saya buat taman terlebih dulu di pinggir jalan tersebut.

Nah, ketika ke-3 karyawan tersebut sedang menyeberang jalan hendak makan, disambar oleh sepeda motor. Kendaraan itu melaju dengan kecepatan tinggi. Ke-3 karyawan tersebut terkapar di tengah jalan.

BACA JUGA:PDIP Kota Cirebon Desak KPU Gelar PSU di Dapil Harjamukti

Akibat dari kejadian itu, salah satu dari ke-3 karyawan kita ini lumayan parah. Hingga sekarang indera penciumannya belum pulih. Nama salah satu korban tersebut adalah Suhendrik. Dia adalah salah satu karyawan terbaik Radar Cirebon. Sekarang Hendrik, begitu biasa disapa, menjadi direktur di sejumlah perusahaan Radar Cirebon Group.

Kategori :