CIREBON- SZ sulit tidur. Warga Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, itu selalu gelisah setelah tak mendapatkan suara maksimal dalam pelaksanaan Pileg 2024.
SZ kena mental setelah gagal jadi anggota DPRD Kota Cirebon. Ia hanya dapat sekitar 200 suara. Padahal secara hitung-hitungan tim sukses, harusnya SZ bisa dapat 1.800-an suara.
Pria yang pernah menjabat kuwu itu pun belum bisa menerima hasil penghitungan suara tersebut. Dampak buruknya, SZ kesulitan tidur. Ia butuh ketenangan hingga akhirnya menuju Padepokan Anti Galau milik Ustad Ujang Busthomi di Desa Sinarancang, Kecamatan Mundu.
Sebenarnya, keluarga terdekatnya tidak merestui SZ maju ke jalur politik praktis. Bahkan ia harus merelakan diri berpisah sementara waktu dengan istrinya yang memilih meninggalkan rumah kurang lebih delapan bulan lebih.
BACA JUGA:Gelora Menduga Ada Penggembosan Suara, Minta KPU Hentikan Sementara Penghitungan di PPK
"Istri saya tidak setuju. Dia pulang kerumah orang tua kurang lebih 8 bulanan. Alhamdulillah sekarang sudah kembali ke rumah dan bersama saya," ujar SZ saat ditemui di sela-sela penanganan di Padepokan Anti Galau, Selasa 20 Februari 2024.
SZ mengaku tidak sedikit uang yang ia keluarkan. Total ia harus kehilangan sekitar Rp400 juta selama tahapan pileg kemarin. “Kalau ditotal itu sekitar Rp400 juta. Tabungan saya itu sebelum pileg ada 8 digit, sekarang tinggal Rp44 ribu. Mobil saya jual, motor saya jual," imbuhnya.
Biaya paling besar, kata dia, paling banyak dihabiskan untuk sosialisasi dan operasional tim. Terlebih ia sudah melakukan sosialisasi sejak Maret 2022. “Saya sebenarnya tidak tertarik, cuma karena diiming-imingi akhirnya saya tertarik. Saya dijanjikan uang bulanan untuk sosialisasi Rp10 juta per bulan dan di hari terkahir itu dikasi Rp300 juta. Tapi tidak ada yang terealisasi," ungkapnya.
Selain itu, kata dia, setelah berhenti menjadi kuwu, ia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sehingga setelah dipikirkan matang, ia akhirnya mantap menjadi caleg dari salah satu parpol. “Kalau tidak diiming-imingi mungkin saya tidak akan bergabung. Cuma saya kecewa karena apa yang dijanjikan tidak sesuai sehingga harta benda saya habis dan harus mulai dari nol lagi," paparnya.
BACA JUGA:Aston Cirebon Siap Hadirkan Kampoeng Ramadan
Meskipun sudah mengalami hal pahit dalam dunia perpolitikan, ayah empat orang anak ini menyebut hal yang ia alami tersebut tidak lantas membuat ia kapok untuk terjun lagi dalam politik.
“Kalau kapok sih tidak. Wajar kalau sekarang sedikit shock karena baru. Saya justru yakin bakal masuk ke politik lagi," bebernya.
Sementara itu, Pengasuh Padepokan Anti Galau, HM Ujang Busthomi mengatakan tempatnya tersebut sudah kedatangan beberapa caleg yang gagal dan depresi. Bahkan ada beberapa timses caleg yang kondisinya mengalami depresi.
“Kalau caleg baru ada tiga orang. Kalau timses sudah cukup banyak. Rata-rata mengalami depresi ringan. Itu kita terapi di sini dengan beberapa metode. Semua belum ke tahap berat. Jadi masih depresi ringan," kata Ustad Ujang Busthomi.
BACA JUGA:STIKKU Cup 2024 Dibuka, Diikuti 42 Tim Peserta