Oleh: Endang Kurnia
SANGAT penting melihat kebiasaan yang sudah menurun dari setiap generasi. Kebiasaan yang menurun itu adalah kesenangan untuk membaca.
Pentingnya rasanya untuk memperbaiki generasi dengan adanya gerakan literasi intelektual dalam mengawal tumbuh kembang generasi emas.
Wawasan yang luas serta mampu berdialektika tidak lepas dari banyaknya bacaan. Semakin banyak bacaan, semakin luas dalam bernarasi dan memainkan kata-kata.
Membaca juga bagian menguasai kehidupan. Sebab dengan membaca kita mampu memahami sebuah instruksi dalam mengarahkan.
BACA JUGA:Pentingnya Pendidikan Literasi Digital
Kegiatan membaca merupakan yang paling sedikit penggemarnya, belum lagi ini dihadapkan oleh generasi zaman sekarang.
Di mana kecenderungan pola hidupnya dengan ketergantungan pada media sosial yang didalam bersifat informatif dengan kalimat singkat dan padat namun punya seribu makna.
Bila hal ini tidak diajarkan tentang bagaimana membaca yang baik dan benar maka akan berdampak pada penerimaan informasi palsu atau hoax.
Setiap generasi punya cara tersendiri untuk belajar dan memahami pengetahuan. Untuk mengetahui pengetahuan tidak lepas dari cara belajar dengan proses membaca.
BACA JUGA:Dilanda Badai Cedera di Tengah Jadwal Padat
Beberapa diantara kita membaca merupakan hal yang mengasyikkan dan ada pula hal yang menganggap itu membosankan.
Semakin banyak membaca artinya semakin banyak tabungan pengetahuan yang kita simpan dalam otak kita. Sangat disayangkan jika kegiatan membaca mulai dilupakan oleh generasi sekarang.
Dan sangat prihatin bila membaca menjadi kegiatan yang tidak menyenangkan lagi bagi mereka.
Bagaimana peran dunia pendidikan untuk merawat generasi melalui penguatan literasi? Tidak sampai disitu bila hanya ingin menitipkan generasi dibangku sekolah jika tidak diseimbangi peran orang tua tentu akan kurang efektif.