Program makan siang gratis tersebut akan dilaksanakan secara bertahap dan dengan skala prioritas begitu Prabowo dan Gibran dilantik. “Jadi, tidak langsung 82,9 juta anak langsung mendapatkan program ini pada tahun 2025. Daerah yang paling memungkinkan dan membutuhkan akan diprioritaskan terlebih dahulu pada tahun pertama,” katanya.
Jumlah penerima program makan siang gratis, sambung dia, akan bertambah setiap tahunnya hingga mencapai target maksimal 82,9 juta anak pada tahun 2029. “Di tahun-tahun berikutnya, 2026, 2027, dan seterusnya jumlahnya akan terus ditambah. Sehingga mencapai target maksimal 82,9 juta anak akan menerima program makan siang dan susu gratis pada tahun 2029. Nah, pernyataan saya di bagian ini yang dipotong dan dihilangkan,” ucap Budisatrio.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut juga menyebut bahwa pihak TKN sudah memantau misinformasi itu sengaja disebarkan pada saat masa tenang sebelum hari pemungutan suara.
“Kami menduga ini bagian dari misinformasi yang sengaja disebarkan di masa tenang kampanye lalu. Padahal pernyataan saya yang dipotong tersebut adalah pernyataan di tanggal 4 Desember (2023). Lalu dimunculkan kembali tanggal 13 Februari (2024), lebih dari dua bulan kemudian,” katanya.
BACA JUGA:Pasca Pemilu, Ratusan Petugas Sakit Nyeri Otot dan Sakit Kepala
TKN memilih tidak merespons narasi tersebut karena menghargai esensi masa tenang. “Namun karena sampai sekarang masih beredar, akhirnya kita putuskan untuk melakukan klarifikasi,” tandas Budisatrio.
SUDAH DIAGUNGKAN SEJAK KAMPANYE
Seperti diketahui, program makan siang gratis dan susu gratis untuk anak dan ibu hamil se Indonesia telah digaungkan Prabowo-Gibran sejak masa kampanye. Nantinya, untuk menjalankan program ini, butuh anggaran Rp400 triliun per tahun.
Pada kampanye akbar terakhir, Sabtu 10 Februari 2024, Prabowo juga kembali menyampaikan program makan siang gratis dan susu gratis untuk anak-anak Indonesia.
“Saya kira, sekarang sudah mengerti perjuangan Prabowo-Gibran. Kita akan kasih makan siang untuk semua anak-anak Indonesia," kata Prabowo saat pidato di hadapan ratusan ribu pendukungnya yang tumpah ruah di SUGBK.
BACA JUGA:Kepala DKPP: Daerah hanya Penerima
Prabowo mengatakan bahwa pihak-pihak yang tidak setuju dengan rencananya, perlu belajar lagi. “Yang tidak setuju, mungkin sebaiknya belajar lagi. Yang tidak setuju anak-anak Indonesia dikasih makan siang, kebangetan," katanya. (rc/ant/rm)