Kebun Durian Lokal Kuningan Capai 543,5 Hektare

Sabtu 10 Feb 2024 - 19:34 WIB
Reporter : Deden F
Editor : Deden F

Diam-diam ternyata Kabupaten Kuningan memilikii potensi buah durian yang cukup besar. Tak kalah dengan daerah tetangga, Kabupaten Majalengka. Bedasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskantan) Kabupaten Kuningan, luas perkebunan durian lokal Kuningan mencapai 543,5 hektare dengan produksi buah per tahun mencapai 15.376 kuintal. 

Untuk soal rasa dan kelezatan durian khas Kuningan tak kalah daerah tetangga. Banyak penggemar durian yang berburu langsung ke sentra durian. Bahkan tidak sedikit yang mengunjungi langsung perkebunan durian meski lokasinya agak sulit. 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan Dr Wahyu Hidayah MSi memaparkan, potensi durian lokal Kuningan tersebut hampir di semua kecamatan. Namun sebaran tumbuh pohon durian tersebut tidak dalam bentuk hamparan luas perkebunan khusus durian, tapi banyak tumbuh di kebun, hutan hingga pekarangan rumah warga. 

"Berdasarkan data tim penyuluh pertanian kami, jumlah total pohon durian di Kabupaten Kuningan saat ini mencapai 54.351 pohon. Kita asumsikan setiap 100 pohon durian tumbuh di lahan seluas 1 hektare, berarti total luasannya mencapai 543,5 hektare," terang Wahyu.

BACA JUGA:Bawaslu Intensifkan Pencegahan Potensi Kerawanan Jelang Masa Tenang

Dari 32 kecamatan yang ada di Kuningan terdapat sembilan kecamatan penghasil durian terbesar. Yaitu yang terbanyak di Kecamatan Luragung terdapat 14.113 pohon, Kecamatan Pasawahan 7.619 pohon, Kramatmulya 5.316 pohon disusul Kecamatan Jalaksana, Japara dan Ciniru masing-masing terdapat 4 ribuan pohon. Sementara Kecamatan Pancalang terdapat 3 ribuan pohon dan dua kecamatan lain yaitu Mandirancan dan Cidahu berkisar seribuan pohon durian. 

"Hampir di semua kecamatan sebenarnya ada pohon durian, namun jumlahnya berkisar ratusan saja. Bayangkan jika setiap pohon menghasilkan sedikitnya 40 buah durian, maka bisa dibayangkan berapa banyak durian yang dipanen setiap musimnya, " ujar Wahyu. 

Adapun jenis durian yang dihasilkan, Wahyu mengatakan, masih didominasi durian lokal yang hingga saat ini belum diketahui varietasnya. Ada juga jenis bawor, otong atau monthong dan MK Horti. 

"Durian lokal Kuningan yang paling dominan, namun belum diketahui varietasnya apa. Ini masih kita teliti," ujarnya. 

BACA JUGA:Libur Cuti Bersama, Puskesmas Panyingkiran Tetap Buka

Namun demikian, Wahyu mengatakan, durian lokal Kuningam  mempunyai keistimewaan rasa manis yang legit dan daging buah yang pulen. Namun demikian, kekurangannya durian Kuningan mempunyai biji yang besar. 

"Meski daging buahnya tidak tebal, namun ini justru yang menjadi kelebihan. Durian lokal Kuningan tidak bikin enek. Sekali makan satu, biasanya akan lanjut makan lagi dan lagi," kata Wahyu. 

Bagi masyarakat yang penasaran dengan keistimewaan durian lokal Kuningan tersebut, Wahyu pun mengajak para pecinta durian untuk hadir pada event Festival Durian di Desa Cibuntu, Kecamatan Pasawahan, pada tanggal 24 Februari mendatang. Di sana pengunjung boleh menikmati durian lokal Kuningan yang manis dan pulen sepuasnya hanya dengan membayar tiket Rp185 ribu per orang. 

Pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh petani durian se-Kabupaten Kuningan untuk berpartisipasi dalam acara Festival Durian di Desa Cibuntu. Mereka akan menyiapkan durian matang yang paling istimewa untuk disuguhkan pada acara tersebut. (ags)

Kategori :

Terkait