Oleh: Achmad Salim
SUKSES merupakan hal yang selalu menjadi harapan setiap manusia normal yang hidup. Meski terkadang seseorang menganggap kesuksesan dari segi kekayaan.
Padahal, kesuksesan dilihat bukan sekadar dari segi takhta dan harta. Tetapi juga dilihat dari tercapainya sebuah tujuan.
Tetapi, tidak hanya sedikit manusia berharap menjadi orang sukses. Dari ribuan manusia, saya yakin 95 persen manusia ingin menjadi orang sukses.
Tetapi kesuksesan juga tidak dapat digenggam dengan muda dan juga tidak sedikit orang sukses yang hancur. Sebab seperti halnya peribahasa.
BACA JUGA:Milad Ke-106, PUI Jadi Ormas Tiga Besar Nasional
Jika kau teralu erat mengenggam suatu berlian, berlian itu akan melukaimu. Dan apabila kau melonggarkan genggaman, maka berlian itu akan mudah terlepas dari genggaman.
Sama halnya dengan kesuksesan, jika kau terlalu erat menggenggam kesuksesan, maka Anda bisa mencelakai diri sendiri. Dan apabila Anda terlalu melonggarkan kesuksesan maka jangan menyesal jika kesuksesan itu akan hilang. Maka dari itu, kuatkan kesuksesan jika telah merasa kendur dan longgarkan kesuksesan Anda jika merasa terlalu erat.
Dari berbagai pandangan yang saya lihat, tak hanya sedikit orang sukses yang terdengar sombong. Tetapi saya juga berpendapat sama dengan mereka yang sombong.
Sebab mereka menyombongkan kesuksesan yang memang ada dalam diri mereka. Tetapi terkadang, dari kesombongan akan menimbulkan pertikaian, dan pertikaian itulah yang membuat kesombongan menjadi salah.
BACA JUGA:Gebyar Diskon Pupuk, Majalengka Mendapat Kuota 5.000 Voucher
Serta juga tak banyak orang sukses yang terlalu menikmati alur, hingga ia tak menyadari jika kesuksesannya pun akan hilang.
Dari perbincangan di atas kesuksesan pun membutuhkan proses. Di mana proses adalah langkah menuju kesuksesan. Dari suatu proses tujuan pun dapat tercapai dan proses membutuhkan perencanaan.
Perencanaan akan tercapai jika memiliki sikap disiplin, tanggung jawab, serta prinsip. Dari disiplin, seseorang menghargai waktu. Karena waktu adalah emas, sebab waktu tak bisa diputar kembali ke belakang.
Lalu rasa tanggung jawab, orang yang memiliki rasa tanggung jawab akan merasa apa pun yang dikerjakan adalah tanggung jawabnya. Sehingga ia adalah orang yang amanah. Mereka yang memiliki tanggung jawab tidak akan mengorbankan orang lain.