Masuk Kawasan Metropolitan Rebana, Kabupaten Cirebon Dapat Kucuran Dana Rp8,5 Triliun

Jumat 26 Jan 2024 - 19:53 WIB
Reporter : Amirul I
Editor : Amirul I

“Di sana sudah tidak ekonomis, karena polusi dan sebagainya. Kita memperkuat jaringan kepada para investor, kita siapkan peruntukan kawasan industri. Pertumbuhan di Rebana ini basisnya harus Kawasan industri," terang Bernie.

Pengembangan kawasan perkotaan baru dengan dukungan proyek strategis nasional ini mencakup 81 program infrastruktur jalan, pelabuhan, bandara, bendungan, perhubungan, sumber daya air senilai Rp234.596 triliun.

Metropolitan Rebana sebagai kutub pertumbuhan baru di Jawa Barat membuka lapangan pekerjaan bagi 4.39 juta penduduk dan meningkatkan investasi hingga 7.77 persen.

Terwujudnya kawasan Rebana sebagai motor pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa Barat bagian Timur-Utara berbasis pada pengembangan investasi yang terintegrasi, inovatif, kolaboratif, berdaya saing tinggi dan berkelanjutan. “Kawasan Metropolitan Rebana ini merupakan kawasan yang sangat komplet sebagai sebuah kota pertumbuhan baru," tutur Bernardus.

BACA JUGA:Taman Patok Jati Jadi Ikon Baru Jatibarang

Bernie bilang, setiap wilayah mengambil perannya masing-masing. Kuningan, misalnya, dijagokan dari segi pariwisata. Potensi kawasan industri di Indramayu, Majalengka maupun Sumedang. Bernie juga optimis dengan sokongan anggaran dari APBN. “Saya kira potensi ini tinggal kita betul-betul manfaatkan untuk menjadikan kawasan metropolitan rebana ini lebih kompetititf di global," tukasnya.

Cirebon, kata Bernie, jadi salah satu pengembangan unggulan Metropolitan Rebana. Kabupaten dan Kota Cirebon jadi salah satu pusat pertumbuhan utama. “Karena Cirebon berfungsi sebagai kota jasa dan kota pelayanan jasa maupun residensial untuk seluruh wilayah," ujarnya.

Ia mengatakan, Cirebon harus meningkatkan jumlah hunian hotel. Kemudian dibutuhkan juga fasilitas ruang konferensi. Fasilitas kuliner dan layanan jasa bagi investor, imbuh pria kelahiran 16 Oktober 1963 itu, harus ditata lebih agresif.

Terkait realisasi investasi, jelas Bernie yang juga sebagai ketua majelis kode etik Ikatan Ahli Perencanaan itu, terjadi peningkatan signifikan dalam kuartal pertama. Terjadi beberapa pembangunan baru dan transaksi baru. Misalnya, di Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang.

BACA JUGA:Soal Stadion Bima, KONI Tidak Bisa Berbuat Apa-apa

"Kemudian di Majalengka sekitar Aerocity. Kemudian kita melihat beberapa perusahaan sudah memulai konstruksi di kawasan Patimban (Kabupaten Subang, red)," papar Bernie yang menamatkan SMA di St. Aloysius Bandung itu.

Ia menambahkan, Rebana Metropolitan telah menyelesaikan 2 Proyek Strategis Nasional (PSN) utama. Di tahun ini dan tahun depan, lanjutnya, akan ada 17 PSN yang sedang berproses. Dan akan dibangun di tahun ini dan tahun 2024.

"Jadi ini akan menjadi motor penggerak termasuk di dalamnya adalah pembangunan kampus-kampus, baik kampus ITB maupun kampus politeknik yang akan menjadi motor penyuplai sumber daya manusia yang kompetitif," pungkasnya.

Lewat Rebana Metropolitan, pada 2030 Pemprov Jabar berupaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi hingga 10 persen. Pertumbuhan nilai investasi hingga 17 persen dan menciptakan kurang lebih 4,3 juta lapangan pekerjaan baru.

BACA JUGA:Perbaikan Gapura Retak Rp150 Juta

Untuk mendukung suksesnya proyek percepatan pembangunan kawasan Metropolitan Rebana dan Jabar Selatan ini, pemerintah pusat berkomitmen menggelontorkan anggaran Rp400 triliun selama tiga tahun. (dri/ade)

Kategori :