Oleh: H Muhamad Jaenudin SAg MH
KABAR tentang palestina saat ini menjadi trending topik pemberitaan. Serangan brutal Israel telah menewaskan lebih dari 13.000 orang. Wanita, anak-anak dan warga sipil tak berdosa telah menjadi korban kebiadaban.
Gedung-gedung, kantor, rumah perkampungan, bahkan rumah sakit pun luluh lantak. Agresi militer Israel bukan hanya telah menjadi kejahatan perang, bahkan lebih tepatnya adalah kejahatan kemanusiaan.
Tangisan warga Palestina telah mengundang simpati dunia. Duka sipil yang menganga itu telah mengusik nurani internasional. Jeritan mereka seolah menyampaikan teriak tanya, apa salah rakyat Palestina hingga dibantai keji tanpa ampun?
Semua itu mengundang nyali kalangan akademisi untuk meneliti tentang apa yang sesungguhnya sedang terjadi? Palestina selain di satu sisi memiliki kekayaan strategis seperti Masjid al-Aqsho, pada sisi lain juga perjalanan panjang negeri ini telah menjadi perebutan klaim sejarah antar agama samawi.
BACA JUGA:Tak Ada Penolakan, Program BIAS Capai 95 Persen
Di mulai dari Agama Yahudi sebagai agama samawi tertua yang mengnggap Palestina adalah negeri para leluhur mereka.
Menurut satu versi nama Yahudi diambil dari nama anak keempat Nabi Ya kub As yang bernama Yehuza. Nabi Daud dan Nabi Sulaiman sebagai keturunan Yahudi yang pertama mendirikan kerajaan di Palestina. Daud As adalah pemimpin Israel yang bisa mengalahkan Rata Jalut.
Di bawah pemerintahannya telah membawa rakyat yang adil dan makmur. Pemerintahan Daud As lalu diteruskan oleh anaknya, Nabi Sulaiman As yang mengantarkan rakyatnya mencapai kemakmuran tertinggi. Kerajaannya yang begitu besar meliputi dunia manusia, jin dan para binatang.
Pasca Kerajaan Sulaeman 923 SM, Israel terbagi dua, di sebelah selatan ada Kerajaan Yehuza di daerah Yerusalem (Al-Quds) dan di sebelah utara ada kerajaan yang mereka namai langsung dengan nama Israel. Agama samawi kedua yang mengukir sejarah Palestina adalah Agama Nasrani. Ketika itu Palestina di bawah kekuasaan Romawi (63 SM s.d 638 M).
BACA JUGA:Dua Bulan Jabat Kadisdikbud, Kusmana Gondol 8 Penghargaan
Pada masa itu banyak dibangun perkampungan Nasrani. Di Al-Quds Yerussalem dibangun Gereja Makam Suci, Di Puncak gunung Zaytun dibangun Gereja Langit. Dan di Betlehem ada Gereja Kiamat.
Dan Agama samawi ketiga adalah Islam yang menguasai Palestina di bawah kekhalifahan Turki Usmani. Periode ini berjalan selama tiga abad lamanya (Abad 16 s.d Abad 19). Pada Tahun 1917, akibat kekalahan perang, Palestina berpindah tangan dari Turki usmani ke imperialisme Inggris.
Palestina Islam kemudian terus berada dalam intimidasi dan penjajahan apalagi setelah Islael malah mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka di atas palestina pada Tanggal 15 Mei 1948. Dengan lintas sejarah di atas maka tergambar jelas bahwa Palestina sebagai satu kota dengan tiga agama.
Masing-masing dari tiga agama itu merasa memiliki klaim historis atas Palestina. Dan yang paling lantang menganggap dirinya punyai klaim historis lebih adalah Yahudi Israel.
BACA JUGA:KFC Bantu Rp1,5 Miliar Ringankan Penderitaan Korban di Palestina