CIREBON- Peristiwa pembunuhan di Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, menyita perhatian masyarakat. Dalam kasus ini, wanita muda berinisial OL (20), dibunuh oleh suaminya berinisial MM, juga berusia 20 tahun.
Pelaku sudah ditangkap. Namun demikian, Polresta Cirebon baru akan menggelar jumpa pers untuk menjelaskan lebih detail mengenai kasus ini pada Senin mendatang, 22 Januari 2024.
Ya, rencananya kasus tersebut akan dieskpose kepada media pada Senin 22 Januari 2024. “Belum ada pernyataan. Nanti akan dirilis hari Senin," kata Kasi Humas Polresta Cirebon Iptu Rusdwianto saat dikonfirmasi Radar Cirebon pada Jumat 19 Januari 2024.
Sementara itu, pada makam korban di Desa Jatipura, Kecamatan Susukan, pada nisannya tertulis: Wanita Binti Rabo. Nama itu dipilih karena identitasnya ketika dimakamkan tidak diketahui. Dinamai Wanita Binti Rabo, karena berjenis kelamin wanita dan ditemukan pada Rabu, 10 Januari 2024.
Korban memang sulit dikenali, meskipun beberapa orang sempat mengecek mayat saat pertama kali ditemukan. Warga tidak kenal karena wajah korban sudah membengkak disebabkan sudah tiga hari di dalam air.
BACA JUGA:Adjie: Generasi Muda Harus Punya Bekal yang Memadai
Salah satunya, Kuwu Bunder, Rio Budiarto dan perangkat desa di tempat tinggal korban. Mereka sempat melihat wajah korban. Waktu itu, Rio juga tidak mengenali wajah OL. “Saya waktu itu langsung ke RSUD Arjawinangun mengecek mayat korban. Setelah dibuka bungkusan mayatnya, kami tidak mengenali wajah korban," tutur Rio, Jumat 19 Januari 2024.
Rio mengaku sempat mencoba mengenali dengan seksama, tetapi wajah wanita tersebut baginya tidak familiar. Bahkan perangkat desa juga ditunjukkan, dan tidak ada yang mengenali. Setelah itu, korban pun dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan otopsi.
Tidak lama setelah jasad tersebut dikuburkan, pihaknya kemudian menerima laporan adanya warga Bunder yang mengaku kehilangan anak dan menantu. Katanya sudah hampir 6 hari anak dan menantunya tidak diketahui keberadaannya. “Orang tua sempat tanya ke pihak besan, juga tidak ada anaknya. Jadi melaporkan ke Polsek Susukan," katanya.
Nah, saat itulah kasus tersebut akhirnya terungkap. Kaur Pemerintahan Desa Bunder, Hary Sudibyo, tiba-tiba diminta oleh anggota Polsek Susukan untuk mendampingi olah TKP yang dilakukan oleh Tim Identifikasi dan Unit Jatanras Satreskrim Polresta Cirebon di rumah tinggal pelaku, tepatnya di Blok Tonggoh RT 1 RW 1, Desa Bunder pada Sabtu (13/1/2024) dini hari dan Sabtu siang.
BACA JUGA:Susun Rencana Pembangunan Desa Wisata Bahari
Waktu itu, ia baru mendapat informasi tentang identitas dari korban adalah warganya berinisial OL. “Ternyata mayat itu warga kami. Saya baru tahu malam pas olah TKP. Lokasi olah TKP itu memang dekat dengan sungai. Sekitar 50 meter. Juga dekat dengan lokasi penemuan mayat. Jadi ada kemungkinan korban dibuang di situ," katanya.
Polisi pun mencari barang bukti di kamar milik pelaku. Bahkan, polisi juga memasang police line di lokasi tersebut. “Tidak tahu apa saja yang diambil saat olah TKP. Tapi kami lihat ada pisau dibawa polisi untuk barang bukti," kata Hary Sudibyo.
Setelah olah TKP, warga banyak berspekulasi kalau korban diduga dihabisi di dalam kamar, kemudian pelaku membungkusnya dengan seprai lalu mengikatnya. Kemudian, dihanyutkan ke sungai yang jaraknya sekitar 50 meter dari pintu belakang rumah orang tua pelaku.
Kata Hary, saat ini jasad korban masih dikuburkan di pemakaman umum Desa Jatipura, Kecamatan Susukan. Korban dikuburkan di desa itu lantaran saat ditemukan berada di wilayah Desa Jatipura dan belum ada titik terang identitas korban.
BACA JUGA:Kemiskinan Turun Nyaris 1 Persen