Oleh: Ami Supriyanti*
PENDIDIKAN merupakan tugas yang sangat penting berkaitan dengan sebuah moralitas dan karakter diri. Topik pendidikan moral dan karakter sering diperbincangkan masyarakat.
Sebab pendidikan moral dan karakter sangat berkaitan dalam membentuk pribadi yang beretika, cerdas, dan berbudi pekerti.
Namun di Indonesia masih krisis pendidikan moral dan karakter. Negara masih berusaha untuk mencapai tujuannya tersebut.
Hal ini karena perkembangan zaman yang sangat cepat, menyebabkan pendidikan moral dan karakter yang sudah dikembangkan sejak dulu, tergerus begitu saja oleh globalisasi.
BACA JUGA:Rumah dan Warung di Desa Luwung Jadi Sasaran Puting Beliung
Pendidikan moral dan karakter sebenarnya telah menjadi fokus dalam pendidikan Indonesia. Namun, implementasi pendidikan moral dan karakter yang baik dan efektif, tetap menjadi masalah.
Salah satu indikator utama kegagalan pendidikan moral dan karakter adalah munculnya kasus kekerasan di lingkungan sekolah.
Seperti bullying, pelecehan seksual, dan tawuran antarpelajar. Ini menunjukkan kurangnya pengembangan sikap empati, toleransi, dan kepedulian di kalangan pelajar.
Sikap-sikap tersebut merupakan nilai- nilai yang harus diasah dan dipelajari dalam pendidikan moral dan karakter.
BACA JUGA:Bawaslu : Jangan Kampanye di Lapangan GGM Majalengka
Di sisi lain, korupsi yang dilakukan oleh orang-orang sebenarnya memiliki pendidikan yang tinggi, juga menjadi isu yang serius. Kasus-kasus tersebut telah merugikan negara dan masyarakat luas.
Ini menunjukkan bahwa para pejabat publik, pemimpin bangsa, tokoh masyarakat, maupun pemuka agama, kurang memiliki integritas, tanggung jawab, dan kejujuran.
Meskipun mereka mempunyai pendidikan yang tinggi, mereka cenderung mengabaikan nilai-nilai etika dan moral dalam perilaku mereka. Mereka cenderung mengejar keuntungan pribadi tanpa memperhatikan dampak sosial yang bisa timbul.
Mereka mungkin saja memiliki pengetahuan tentang hak asasi manusia. Tetapi mereka tidak menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.