CIREBON - Penjabat (Pj) Walikota Drs H Agus Mulyadi MSi menegaskan, segala persoalan yang bisa dikerjakan dan diselesaikan di internal perangkat daerah, silahkan diselesaikan. Kordinasi walikota hanya ke Kepala Perangkat Daerah, tidak ada staf yang langsung kordinasi ke Walikota.
Menurutnya, tidak ingin ada kominikasi dan koordinasi kedinasan yang tersumbat, apalagi sampai harus potong jalur langsung ke walikota. Bahkan lebih jauh, jika di perangkat daerah ada yang berbeda barisan antera staf, bidang-bidang, hingga kepalanya.
Menurutnya, penegasannya ini jika diterjemahkan maksudnya adalah di masing-masing kelompok unit kerja berupa perangkat daerah itu ada pimpinannya. Di sisi lain, segala bentuk kordinasi dari satu titik ke titik berikutnya itu harus ada komando yang sama. Baik itu dari atas ke bawah, maupun dari bawah ke atas.
BACA JUGA:Jelang Pemilu, Pencairan Banpol Senilai Rp5,1 Miliar Dipercepat
“Kan pejabat yang diberi amanat sebagai kepala perangkat daerah itu, harus bisa jadi personal yang harus diikuti bawahannya supaya arahnya sama. Toh itu normatif dalam sebuah organisasi,” sebut pria yang biasa di sapa Gusmul ini.
Gusmul tidak ingin dalam fungsi organisasi di perangkat ini tidak berjalan optimal sesuai jenjangnya. Semua koordinasi dan komunikasi yang dilakukan oleh Pj Walikota, harus dilakukan langsung dari Kepala perangkat daerah. Atau, istilahnya tidak ada yang “potong jalur”.
Meski begitu, Gusmul menampik jika persoalan potong jalur dan beda barisan ini, sebelum-sebelumnya atau selama ini pernah terjadi di organisasi jajaran Pemkot Cirebon. “Kan saya terus mengingatkan. Agar tidak terjadi (ke depannya),” imbuhnya.
BACA JUGA: Kasus Atap SMPN 2 Greged Ambruk, DPRD Perketat Pengawasan Rehab Gedung Sekolah
Satu bulan awal masa kepemimpinannya, Pj Walikota Cirebon Drs Agus Mulyadi MSi sering mengunjungi sejumlah perangkat daerah, serta membrifing para pegawai di persngkat daerah yang dikunjunginya. Sejumlah pesan disampaikan Gusmul ini untuk peningkatan kinerja sesuai bidang kerja masing-masing. Serta menyampaikan atensi agar setiap unit kerja dapat menapai target capaian kinerjanya.
Satu hal yang jadi atensi dan kerap diulang-ulang Gusmul saat membrifing pada staf di perangkat daerah, adalah menegaskan fungsi organisasi. Koordinasi dilakukan secara berjenjang mulai dari staf ke Kasi, Kasi ke Kabid, Kabid ke Kadis, dan selanjutnya.(**)