Oleh: Subandi MHum
SALAH satu ikhtiar untuk menjaga kebhinekaan adalah dengan mengampanyekan moderasi beragama di semua lapisan masyarakat.
Menggaungkan moderasi beragama ini dirasa perlu, karena tantangan yang datang dari kelompok radikal ekstrem juga tak kunjung selesai.
Di tengah kondisi demikian, upaya menggemakan moderasi beragama harus terus dilaksanakan di kalangan dan juga pada anak-anak.
Membangun karakter moderat tentu tidak bisa dilakukan secara instan. Tetapi melalui proses yang tidak sebentar dan harus konsisten, terlebih pada anak usia dini.
BACA JUGA:Polisi Amankan Puluhan Anggota Geng Motor
Pada usia dini tidak begitu diperlukan banyak kata untuk menanamkan karakter moderat. Mereka cenderung mudah mengingat yang didengar, dilihat, dan dialami.
Dari sekian banyak nilai moderat yang perlu ditanamkan pada anak adalah, diawali dengan membiasakan diri berperilaku baik.
Untuk menjadi pribadi berperilaku baik, anak harus tahu perilaku baik tersebut. Juga memahami bagaimana seharusnya berperilaku baik dalam kehidupan.
Saat ini, anak-anak setiap hari sibuk bermain gawai. Ada tiga perilaku baik yang juga merupakan karakter moderat yang harus dikenalkan kepada anak di antaranya: silaturahim, menghormati orang lain, dan peduli terhadap lingkungan.
BACA JUGA:Dorong Warga Putus Sekolah Ikuti Program Jaket
SILATURAHIM
Silaturahim merupakan perilaku mulia yang juga harus dibiasakan dalam kehidupan. Ada sesuatu yang menarik dari tradisi ini. Dari yang paling sederhana yakni berkunjung ke tetangga, hingga fenomena mudik tahunan. Fenomena ini tentu menjadi tanda tanya besar bagi sebagian orang.
Hal ini tidak lepas dari manfaat silaturahmi yakni:
Pertama, mengasah kecerdasan interpersonal. Tradisi silaturahim dapat dijadikan sebagai media yang tepat bagi seseorang untuk membangun interaksi sosial sekaligus menjaga hubungan baik dengan orang lain. Kedua, kebermaknaan.