CIREBON - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Giri Nata terus berupaya menekan angka kebocoran. Tahun 2024 ini, ditargetkan angka kebocoran bisa ditekan hingga di bawah 30 persen.
Upaya untuk merealisasikannya, adalah dengan terus melaksanakan peremajaan jaringan pipa distribusi perkotaan. Disokong dengan program Hibah Air Minum Berbasis Kinerja (HAMBK).
Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirta Giri Nata Kota Cirebon H Sofyan Satari mengungkapkan, untuk menekan kebocoran, salah satu yang menjadi program prirotas adalah peremajaan jaringan perkotaan.
Pasalnya, jaringan yang ada di perkotaan sudah banyak yang berusia uzur. Bahkan, beberapa di antaranya merupakan jaringan yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.
BACA JUGA: Pj Walikota Minta Perbaikan 35 Ruas Jalan Tidak di Akhir Triwulan I atau Bulan Maret
“Yang diutamakan itu penurunan tingkat kebocoran, kualitas air, operasional perusahaan, dan continuetas,” sebut pria yang akrab disapa Opang ini.
Program penurunan tingkat kebocoran ini, akan diprioritaskan di tiga titik, yakni Perumnas Gunung, Perumnas Burung, dan di Majasem.
“Karena programnya penurunan tingkat kebocoran, berarti kita akan perbaiki pipa yang di tiga titik itu, kemudian pelayanan diharapkan bisa terlayani 24 Jam,” sebutnya.
Kegiatan ini, ditopang oleh program HAMBK bantuan dari Australia. Dengan sistem reimbuse penyertaan modal dari pemerintah daerah.
BACA JUGA:Harus Lebih Responsif
“Kami masih menjalankan program HAMBK, setiap tahun program ini terus berjalan, tahun ini dapat penyertaan modal Rp5 miliar. Nanti dirembuse ke pusat dari program HAMBK itu, ujar Pria yang akrab disapa Om Opang ini.
Perjalanan program HAMBK ini, kata Sofyan, sudah berjalan 60 persen sejak mulai bergulir tahun 2021 lalu. Sehingga, ditargetkan tahun 2024 ini dapat selesai 100 persen.
Sofyan menjelaskan yang dimaksud program HAMBK ini, merupakan program yang berbasis kinerja terlebih dahulu, kemudian diverifikasi.
BACA JUGA:18 Perusahaan Industri Ajukan Pemasangan Pipa
“Jadi program ini mengedepankan kinerja dulu, apa yang menjadi programnya kita kerjakan dulu, sudah berhasil kemudian diverifikasi ke BPKP, kalau menurut BPKP oke ya Acc,”