Sebelas mahasiswa akan melakukan riset di Mahidol University selama empat pekan, sedangkan dua mahasiswa akan melakukan penelitian di laboratorium Poitiers University selama delapan pekan.
Tiga dosen FK UGJ juga akan melakukan riset di Poitiers University selama dua pekan.
Wakil Rektor IV, Dr Dwi Cita Rosita MPd merasa bangga karena UGJ dapat membawa nama baik ke dunia internasional.
Kesempatan ini didapat melalui upaya dan kerja keras yang luar biasa. Harapannya, keberangkatan kali ini dapat meningkatkan jumlah mahasiswa yang berangkat ke Poitiers University.
“Keberangkatan ini membawa identitas UGJ, yang akan berdampak positif bagi nama UGJ ke depan,” ujarnya.
Menurut Cita, FK UGJ berhasil membangun ekosistem pendidikan dengan menyekolahkan dosen-dosennya ke luar negeri, yang memberikan dampak positif sehingga Erasmus Plus bisa didapatkan oleh FK UGJ.
Rektor UGJ, Prof Dr Ir Achmad Faqih SP MM mengucapkan selamat kepada mahasiswa dan dosen yang mewakili FK UGJ untuk berangkat ke Prancis dan Thailand.
Ia berharap mereka dapat membawa diri dengan baik selama berada di negeri orang.
“Ketika memiliki rasa prestasi yang tinggi, kita dapat membawa keberlangsungan UGJ ke depan. Karena kedepan, jika UGJ ingin bertaraf internasional, kita harus berperan aktif di dunia internasional,” ujar Faqih.
Ia juga berharap, FK UGJ bisa meraih akreditasi unggul pada reakreditasi mendatang. Dengan akreditasi unggul, martabat UGJ dapat lebih ditingkatkan.
Achmad Bagir, mahasiswa FK UGJ yang berangkat ke Prancis, menuturkan bahwa sebelum berangkat, telah mempersiapkan diri dengan belajar bahasa Prancis secara intensif, Senin hingga Minggu, dengan durasi minimal lima jam setiap hari.
Bagir merasa termotivasi untuk berangkat ke Prancis guna menambah pengalaman dan relasi, terutama di Eropa, yang akan menjadi bekal di masa depan.
“Di sana, saya akan melakukan penelitian tentang obat dari mangga gedong gincu yang bisa menjadi antibakteri,” ujarnya.
Sementara itu, Ambar Saima, mahasiswa FK UGJ yang berangkat ke Mahidol University, mengaku melakukan persiapan untuk student mobility cukup lama, termasuk mengikuti tes TOEFL.
Rencananya, Ambar akan melakukan riset selama empat pekan di Mahidol University, dan segala persiapannya telah dilakukan dengan matang. (abd/adv)