"Kita lihat saja apa yang akan terjadi. Kemarin, tentara Turki sebagian telah memasuki kota Aleppo. Ini berarti mereka jelas tidak akan meninggalkan wilayah itu," ucapnya.
Pernyataan Afandi ini menggambarkan implikasi kekosongan kekuasaan pasca penggulingan Assad yang mendorong perubahan dinamika politik dan kekuasaan di Suriah, sementara hal ini juga memberikan gambaran terkait prediksi perpecahan zona pengaruh yang diasumsikan akan mempengaruhi masa depan negara tersebut secara signifikan.
Selama kepemimpinan Assad di Suriah, Gerakan Diplomasi Populer tidak memiliki perwakilan di parlemen, tetapi berpartisipasi dalam pembicaraan damai yang berbasis di Astana dan Jenewa.
Pasukan bersenjata oposisi Suriah merebut ibu kota Damaskus pada 8 Desember 2024.
BACA JUGA:Harga Innova Zenix Hybrid Diperkirakan Turun Berkat Insentif Pajak Mobil Hybrid
Pejabat Rusia mengumumkan bahwa Assad, yang telah memimpin negara tersebut selama 14 tahun, mengundurkan diri sebagai presiden dan meninggalkan Suriah menuju Rusia, di mana ia diberikan suaka.
Mohammed al-Bashir, yang sebelumnya memimpin pemerintahan di Idlib yang dibentuk oleh kelompok Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) dan kelompok oposisi lainnya, ditunjuk sebagai perdana menteri sementara.
Ia mengumumkan bahwa pemerintah sementara telah dibentuk dan akan tetap berkuasa hingga Maret 2025. (antara)